Saturday 14 July 2012

Sekapur Sirih Catatan Perjalanan

Akhirnya setelah sekian lama saya menikmati perjalanan bersepeda, mencari rute-rute baru yang masih alami, serta menghindari polusi yang semakin hari rasanya semakin terkontaminasi saja, maka saya pun mulai mengumpulkan beberapa hasil dokumentasi selama perjalanan dan petualangan bersepeda ini untuk kemudian dijadikan dan disajikan dalam bentuk tulisan berupa catatan gowes yang saya harapkan dapat memberi manfaat bagi para pembaca semua, baik itu kepada sesama pesepeda maupun bagi mereka yang haus akan petualangan menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya yang ada dan dimiliki oleh negeri tercinta kita, Indonesia.


Adapun alasan mengapa saya memilih menggunakan alat transportasi dalam perjalanan ini berupa sepeda karena dengan bersepeda saya seakan kembali menemukan makna hidup, arti hidup yang seiring waktu dan jarak tempuh yang telah dilalui semakin mendewasakan saya dalam berpikir. Bersepeda mengajari saya tentang arti kebahagiaan, ketulusan yang didapat dari orang-orang yang saya temui sepanjang perjalanan ini, baik itu berupa sapaan, semangat, pertanyaan, dan berbagai hal lainnya yang secara tidak langsung telah memberi warna dalam perjalanan dan tulisan ini.


Selain itu dengan bersepeda maka saya pun turut menjaga keindahan alam yang saya kunjungi, karena paling tidak saya tidak membawa polusi ke lokasi yang saya kunjungi. Walaupun terkesan sepele tetapi pada prinsipnya saya datang ke suatu lokasi untuk mengagumi keindahan alam serta budayanya, jika saya membawa sesuatu yang kelak dikemudian hari dapat mencemari atau mengurangi keindahan alam tersebut lalu apa yang tersisa untuk generasi berikutnya? jangan sampai mereka hanya dapat melihat atau mengetahui dari catatan-catatan pendahulunya ataupun foto-foto terdahulu saja.


Bersepeda juga mengajari saya arti berbagi, salah satunya yaitu berbagi jalan, disaat banyak kendaraan bermesin yang mengklakson kita atau memacu kendaraannya dengan cepat dan ugal-ugalan, saya hanya dapat menggelengkan kepala dan bersabar, karena toh saya tidak mungkin dapat menyalip mereka dengan hanya mengandalkan kekuatan dengkul atau kayuhan ini dibanding mereka yang hanya tinggal menekan gas. Tetapi hidup memang adil, semua pasti ada balasannya, disaat mereka yang mengendarai kendaraan bermesin sibuk berdemo, protes dan panik karena kenaikan harga BBM yang menyebabkan mereka rela antri seharian di SPBU, saya hanya tenang-tenang saja karena bahan bakarnya hanya nasi dan lauk seadanya serta teh manis.


Mereka yang mengendarai kendaraan bermesin pun cenderung mengalami stress dan mempunyai emosi yang tinggi dikarenakan ketidakmampuan Pemerintah menyediakan angkutan publik yang ramah lingkungan dan nyaman bagi warganya, sehingga mereka setiap harinya harus berjibaku menembus kemacetan terutama di daerah perkotaan.Semua menjadi korban dari gagalnya sistem pemerintahan dan pendidikan yang mengagung-agungkan gelar, prestise, dan menghasilkan banyak lulusan pintar tetapi tidak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar dan kehidupan bernegara ini.


Ya, budaya berjalan kaki dan bersepeda sepertinya semakin hari semakin dilupakan oleh masyarakat kita, dan hal tersebut tidak hanya terjadi di perkotaan saja, melainkan juga telah merambah hingga ke daerah pedesaan. Semua tergerus dengan dalih modernisasi, sehingga mempunyai kendaraan bermotor menjadi suatu lambang prestise yang seakan mencerminkan status sosial dan tingkat ekonomi seseorang, baik itu oleh perorangan secara individual maupun oleh Pemerintah. Hasilnya bisa dilihat dari bagaimana buruknya tata kelola lingkungan dimana Ruang Terbuka Hijau dan jalur pedestrian bukan menjadi poin utama dalam perencanaan kota, walaupun secara blueprint mungkin telah direncanakan tetapi pada pelaksanaannya seakan hanya menjadi formalitas semata, dan slogan-slogan "go green" pun hanya riuh pada saat pemilihan calon pemimpin baru, proyek-proyek pembangunan, dan event-event yang ujung-ujungnya hanya mengejar keuntungan financial maupun pencitraan yang dibungkus dengan rapi dan bernuansa "seolah hijau".


Akhir kata supaya maksud dan tujuan dari pembuatan Blog ini tidak terlalu out of topic maka sekian kiranya sepenggal pengantar pembuka Blog ini. Semoga pada akhirnya semua pembaca dan penikmat Blog ini dapat bersama-sama menjadikan Negeri Tercinta kita ini tetap terjaga indah dan keindahannya tidak berkurang sama sekali tergerus modernisasi yang kebablasan, sehingga di kemudian hari dapat pula dinikmati oleh generasi penerus berikutnya.


Wassalam


Akuntanu Widyantono
(The Author of Gowes Wisata)


ps : terimakasih kepada semua rekan-rekan yang telah menemani dan bertemu selama perjalanan ini, kehadiran kalian telah memberi warna dalam perjalanan dan petualangan ini, semoga suatu saat kita bersama-sama dapat mewujudkan impian yang lebih besar lagi dan membawa perubahan positif bagi Negara Tercinta kita.


"one man can make a change, if you're doubt about it at least don't bother that man"

No comments:

Post a Comment