Sunday 4 May 2014

Kali Kuning, Cangkringan

Apa kabar pembaca setia GowesWisata dan penikmat gowes semuanya? Jumpa lagi di Bulan Mei ini dengan PR segudang cerita pengalaman gowes yang belum diupload (maaf bulan kemarin saya jarang update, karena koneksi internet saya lagi error hehe, haiyaaaahh malah jadi curcol)

Untuk post kali ini saya akan membahas tentang catatan gowes menuju Kali Kuning, tepatnya berada di lereng selatan Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY

Untuk menuju Kali Kuning rutenya sangat mudah sekali, jika kita start dari Jogja Kota ambil saja arah menuju Pakem melalui Jalan Kaliurang, nanti sebelum Terminal Pakem (yang dekat dengan Warung Ijo--> basecampnya para Goweser weekend warrior), tepat di lampu merah sebelum terminal tinggal belok ke kanan menuju arah Cangkringan, ikuti jalan saja sampai ketemu SPBU disebelah kanan, nah kita ambil kiri lalu langsung kanan lagi, luruussss saja (nanjaaakkkk lagi, siapkan nafas dan dengkul), ikuti jalan saja sampai nanti ketemu WS toserba, masih lurusss ke utara, pokoknya terus lurus sampai melewati gerbang tiket menuju lava tour (kalau mobil/motor wajib bayar retribusi, tapi sepeda mah tentu saja gratis..tis...tis, masa iya tega amat dah ngap-ngapan TTB alias tuntun bike masih disuruh bayar hehe), nanti patokannya sampai ketemu plank Desa Plunyon barulah kita belok kiri sampai ketemu pertigaan, ambil lurus yang jalannya agak rusak, tidak jauh dari situ kita akan memasuki wilayah Kali Kuning yang sering digunakan sebagai tempat Outbond Activity dan camping (pada saat kami kesana kebetulan sedang ada kegiatan outbond yang diselenggarakan oleh sebuah sekolah, sehingga suasana lumayan ramai)

Istirahat dulu di pertigaan Desa Plunyon, nah ambil jalan rusak seperti yang tampak di foto


Nanti tidak jauh dari jalan rusak itu kita akan melihat lapangan yang digunakan untuk tempat parkir kendaraan roda 4, nah kita tinggal masuk menuju lokasi melalui jalan seperti ini


Begitu masuk langsung tersaji pemandangan yang indah dan serba hijau


Berhenti sejenak di jembatan sembari mengabadikan pemandangan sekitar



Silahkan puas-puasin menghirup sejuknya udara pegunungan dan memanjakan mata dengan hijaunya pemandangan sekitar



Nah indahkan jika alam sekitar kita tetap terjaga keasrian dan kebersihannya? (buat yang suka pakai kendaraan bermotor dan buang sampah sembarangan mbok ya intropeksi diri, semoga kalian cepat insyaf ya, jangan mengotori alam dengan polusi udara dan polusi suara hehe)

Sebelum lanjut, numpang narsis dulu (kan jarang-jarang saya difoto :p)



Kalau suasananya seperti ini saya yakin banyak orang yang lebih suka gowes atau berjalan kaki daripada naik kendaraan bermotor




Melewati jembatan berikutnya



Sembari menyaksikan para pelajar yang sedang mengadakan kegiatan outbond (ekstrem amat ya outbondnya? ini kalau takut ketinggian dijamin jerit-jerit atau nangis)


Padahal tinggi lho, kok berani ya? --> jadi berasa tua :P


Masih terpukau dengan pemandangannya (maklum di kota kan jarang-jarang ada pemandangan dan hawa sejuk kaya gini)


Lanjut menyusuri jalur berikutnya



Setelah lelah nanjak-nanjak begitu melihat air langsung deh berasa segar, bawaannya jadi ingin langsung nyebur, pokoknya main airrrrrrr




Yang lain langsung beraksi dengan kamera masing-masing


Mau sekedar cuci muka atau membasahi kaki silahkan saja, airnya dingiiinnnnn banget dan jernih


Kalau cuci muka saja masih belum terasa puas, silahkan langsung ja celupin mukanya kaya gini


Bukti bahwa airnya memang sumpah masih jernih banget


Sebagian dari wilayah Kali Kuning ini memang masih belum pulih total dari kerusakan akibat terkena dampak awan panas letusan Merapi pada tahun 2010 lalu, sisa-sisa pohon tumbang dan rumput yang menghitam terbakar masih terlihat di beberapa titik, tetapi untunglah berkat pembangunan Dam atau Sabo-sabo yang ada maka terjangan lahar dingin Merapi tidak terlalu meluluh lantakkan wilayah ini

Walaupun dahulu bencana pernah terjadi di wilayah ini tetapi setelah itu mineral-mineral vulkanis yang keluar dari perut Merapi turut membantu menyuburkan tanah dan membuat pepohonan kembali tumbuh, memang benar seperti yang sering dikatakan oleh para orang bijak dan kitab suci bahwa dibalik setiap bencana pasti ada kemudahan, ada hikmah yang bisa diambil, oleh sebab itu kita pun sebaiknya tidak terlalu larut meratapi atau menyesali setiap bencana yang terjadi dalam hidup kita (tumben kesambet apa ya jadi nulis kaya gini hehe...)

Tips jika kita ingin berkunjung kesini :
- bawa minum+cemilan yang banyak karena jarang ada warung
- bawa plastik untuk menaruh sampah sisa minum dan cemilan, jangan buang sampah sembarangan ya
- kalau kesininya gowes lebih baik start agak pagi sehingga sampai sana masih sejuk
- bawa kamera (buat foto-foto dunk, masa sampai sana ga foto-foto, kan rumusnya no pic=hoax hehe)
- pastikan kondisi perut aman (jarang ada toilet)

sekalian share foto-foto narsis tunggangan saya hehe...




8 comments:

  1. Jadi inget, di bulan Juni 2010 saya pernah gowes kemari bareng temen2. Waktu itu masih hijau, belum erupsi. Pas lagi seneng-seneng di sana, eh ditegur petugas (entah datengnya dari mana), terus dimintain retribusi. Padahal seumur-umur nyepeda ke Kali Kuning nggak pernah ditarikin. Ya terus adu mulut lah, dan kami menang, hahaha. Sekarang, pas kondisinya Kali Kuning udah kayak gini, kebangetan banget klo itu petugas masih narikin retribusi.

    ReplyDelete
  2. enaknya menjelajah pake sepeda ya itu, serba gratissss hehe...wong klo parkir jg bebas mo taro mana+ga diawasin tukang parkirnya, ni kayanya masnya rumahnya deket sama saya nih, kapan2 boleh nih kita gowes bareng :)

    ReplyDelete
  3. Om pulangnya bisa dicoba langsung nyebrang bukit atau turun lewat sungai,, nanti tembus jalan kaliurang, biar tambah menantang..
    Salam kenal..

    ReplyDelete
  4. akuntanu widyantono1 July 2014 at 08:49

    Pengennya jg gt gan, tp krn kmrn bawa rombongan yg staminanya beda2 jd akhirnya pulang lwt jalur biasa ja hehe

    Next time tak coba cari rute blusukan lainnya dr situ

    Salam kenal juga :thumbsup

    ReplyDelete
  5. Kala bawa rombongan mungkin bisa lewat sungai saja, turunnya pas pos retribusi, samapi sungai ambil arah hilir(selatan) sampailah ke jalur jip wisata&truk pasir. tinggal naik ke arah jakal.. Kapan2 bisa gowes bareng Gan!

    ReplyDelete
  6. kayanya kemarin juga lewat jalur jeep dah, maklum banyak nyasarnya hehe, sempet ketemu banyak rombongan jeep juga sih :)

    ReplyDelete
  7. wah seru mas,,,,kapan2 boleh ni gowes bareng

    ReplyDelete
  8. @Nur Septa : atur ja masbro selama waktunya memungkinkan hehe...

    ReplyDelete