Wednesday 21 April 2021

STASIUN KALASAN ; NOSTALGIA YANG TERTUTUP TRAGEDI

Hi sobat goweswisata dan pecinta dunia jalan-jalan 🙂

Jika pada post terdahulu kita sudah mengulas tentang bangunan Stasiun Kereta Api Maguwo Lama, nah kali ini masih dalam rangka berwisata sejarah menelusuri jejak peninggalan era kolonial di Yogyakarta, saya akan mengajak kalian ke sebuah lokasi bangunan bekas Stasiun Kereta Api lainnya yang juga dibangun semasa era kolonial namun sayangnya kondisinya saat ini sudah terbengkalai serta tidak terawat, daripada berlama-lama yuk kita gowes wisata menuju ke bekas bangunan Stasiun Kereta Api Kalasan

Foto Stasiun Kalasan sewaktu masih beroperasi

Stasiun Kalasan ini berlokasi di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Propinsi DI Yogyakarta. Panduan rute termudah untuk menuju kelokasi ini bisa kalian lihat via Googlemaps dengan keyword “Intermediate Block Kalasan”, letaknya sendiri berada tidak jauh dari Situs Candi Kalasan atau tepatnya di sisi Selatan Jalan Raya Jogja-Solo km.13.



Stasiun Kalasan didirikan sekitar Tahun 1872 bersamaan dengan pembangunan jalur rel Solo balapan – Yogyakarta oleh NISM, dan mengalami pembenahan atau renovasi pada Tahun 1929-1930 ketika pengelolaannya diambil alih oleh Perusahaan Kereta Api milik Negara atau SS (Staatspoorwegen) menjadi bentuknya yang seperti sekarang kita lihat. Stasiun ini sendiri termasuk dalam kategori Stasiun kelas 3 atau stasiun kecil.


Pada awalnya stasiun kalasan dibangun selain sebagai jalur KA umum yang mengangkut penumpang juga untuk mempermudah jalur distribusi pengangkutan gula dari Pabrik Gula Tanjungtirto, hal ini dapat kita lihat dari adanya bekas jalur  rel lori yang berada disisi selatannya, sayangnya keberadaan jalur lori ini sebagian sudah hilang tertutup permukaan tanah, padahal jika jalur lori ini diaktifkan lagi sebagai jalur kereta wisata bukan tidak mungkin bangunan stasiun kalasan ini dapat dioperasikan lagi sebagai stasiun transit supaya keberadaannya menjadi terawat, tidak dibiarkan rusak terbengkalai dan penuh coretan vandalisme seperti saat ini

Loket tiket


Dari 5 jalur rel yang yang pernah ada dan dahulu digunakan sebagai tempat persimpangan atau permberhentian, sekarang hanya tinggal 2 jalur saja yang masih difungsikan. Kini Selain bangunan stasiun itu sendiri, bangunan yang tersisa lainnya hanyalah bangunan bekas gudang yang berada disebelah Timurnya, dan bangunan bekas toilet disebelah Baratnya. Stasiun Kalasan sendiri pada akhirnya berhenti beroperasi sejak Tanggal 1 Agustus 2007 setelah dipakainya jalur rel ganda dari Solo ke Kutoarjo, sejak saat itu kondisinya dibiarkan terbengkalai sampai sekarang sehingga cerita sejarah kolonial yang dulu menyertainya pun akhirnya mulai meredup berganti menjadi kesan menyeramkan seiring banyaknya peristiwa kasus bunuh diri yang terjadi disekitar jalur perlintasan relnya (tercatat sejak tahun 2018 hingga sekarang selalu terjadi peristiwa bunuh diri tertabrak atau sengaja menabrakkan diri ke Kereta yang melintas setiap tahunnya)




Di Tahun 2008 bangunan Stasiun ini pernah mengalami kebakaran, hal ini mengakibatkan beberapa dokumen zaman PJKA dan dokumen lainnya serta GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) yang terpasang dalam ruangan habis tak bersisa dilahap kobaran si jago merah


Namun setelah lama terbengkalai kini terdengar kabar baik yaitu rencananya mulai Tanggal 1 Oktober 2020 pihak KAI akan mengintensifkan beberapa bangunan Stasiun lokal seperti Stasiun Kalasan, Stasiun Maguwo Lama dan Stasiun Patukan sebagai bagian dari proyek berkesinambungan pasca dimulainya pembangunan program perjalanan KRL dari Stasiun Tugu-Solo balapan yang mulai dikerjakan sejak 21 Juli 2020 hingga kini telah sampai pada tahap penyelesaian, semoga saja rencana ini dapat segera terealisasi dan bangunan bekas Stasiun Kalasan ini dapat kembali tampil cantik serta mengubah kesan horor atau menyeramkan yang menempel didirinya kembali menjadi kisah wisata sejarah kolonial yang menarik, jangan sampai kenangan nostalgia yang syahdu tertutup oleh tragedy buruk yang membekas walaupun semua itu turut mewarnai cerita seputar bangunan ini 🙂

Nb: sedikit tips buat kalian yang berkunjung ketempat ini harap berhati-hati dengan perlintasan kereta yang masih aktif, jangan sampai demi mendapatkan hasil foto yang instagramable kalian malah celaka karena kecerobohan sendiri 🙏🙂

No comments:

Post a Comment