Wednesday 19 July 2017

CHAPTER 9; SEMUA TERASA INDAH PADA WAKTUNYA

Jumat, 25 Desember 2015

Karena hari ini bertepatan dengan Hari Raya Natal, maka kami dari goweswisata mengucapkan selamat Natal terlebih dahulu bagi yang merayakannya :)

Setelah bermalam di kediaman Mas Bayu yang bebas nyamuk, ada kipas angin, dan beralaskan karpet empuk serta dikasih bantal besar, akhirnya membuat kami hari ini terbangun agak siang saking nyenyaknya (dan juga karena terlalu lelah pada hari sebelumnya), setidaknya malam tadi kami benar-benar mendapatkan kualitas tidur yang efektif walaupun hanya sebentar, enggan rasanya untuk beranjak dari tidur namun petualangan yang baru sudah menanti untuk kami jelajahi

Setelah sholat dan mandi, rutinitas kami berikutnya adalah merapikan barang-barang dan mulai mempacking semuanya ke atas sepeda, dan selagi kami bersiap ternyata Mas Bayu telah membelikan kami 2 bungkus nasi sayur sebagai bekal untuk sarapan di perjalanan. Ketika sedang asyiknya mempacking semua panniers ke sepeda eh ternyata di kantin sebelah rumahnya kami kembali bertemu dengan Pak Ali, petugas polisi yang sempat mentraktir kami minuman dingin di pos pantau lalu lintas kemarin, setelah urusan packing selesai kami pun berpamitan dan mengucapkan terimakasih kepada para polisi polres probolinggo yang kami temui, tidak lupa sekalian berfoto untuk kenangan bagian perjalanan kami



Dari Probolinggo menuju Gending kondisi jalanan cukup bagus, namun selepas Gending menuju Kraksaan dan Paiton haduuuhh, kondisi jalan kembali bergelombang dan penuh tambalan di bagian sisi kirinya yaitu sisi yang kami gunakan. Hal ini membuat tangan dan tenaga kami menjadi cepat lelah karena sedikit-sedikit harus mengerem untuk menghindari lubang

Karena tangan semakin pegal kami pun memutuskan beristirahat sejenak untuk makan nasi sayur yang tadi dibelikan oleh Mas Bayu, ketika kami membuka bekal tersebut wow ternyata isi nasi bungkusnya sangat menggugah selera, yaitu berupa nasi, mie, telur bulat, sambal goreng kentang, rendang beserta kuahnya, tidak ketinggalan juga ada tempe manisnya. Alhamdulillah, sejauh dan selama perjalanan kami maka ini adalah menu makanan "termewah" yang kami makan, mungkin bagi kalian menu tersebut terdengar sepele dan biasa saja kan? Tetapi menu makanan yang mungkin terlihat biasa bagi orang-orang pada umumnya itu ternyata di mata orang lain yang kondisinya sangat membutuhkan maka makanan yang biasa tersebut dapat berubah menjadi "makanan istimewa", oleh karena itu selayaknya lah kita harus mensyukuri setiap dan sekecil apa pun rezeki dan nikmat yang kita peroleh setiap harinya, jangan pernah menyia-nyiakan apapun itu apalagi sampai menjadi mubazir, ternyata benar kata-kata petuah bahwa jika ingin hidup tenang itu sebenarnya mudah, jika ingin makan yang enak maka makanlah saat lapar, jika ingin mencicipi minuman tersegar maka minumlah saat haus, jika ingin merasakan tidur ternyenyak maka beristirahatlah saat lelah, semua akan terasa indah jika memang tepat pada waktu kita membutuhkannya, sayangnya terkadang faktor gengsilah yang membuat hidup ini dan segalanya menjadi rumit :)

Setelah selesai makan kami pun kembali melanjutkan perjalanan hingga di sekitar daerah Kraksaan kami tergoda untuk jajan es tebu segar yang ada di pinggir jalan. "Es tebunya segelas berapa pak?", tanya kami, "oh segelasnya dua ribu mas", jawab si penjual, wah asyik nih murah meriah sehat alami dan menyegarkan, langsung saja sepeda kami parkir dan senderkan di tembok dan kemudian memesan dua gelas es tebu murni. Aaahh segarnya... setelah gowes jauh memang paling nikmat langsung minum es tebu murni seperti ini, seketika dahaga kami pun langsung terpuaskan. Namun sayang rasanya kalau hanya memesan segelas saja apalagi harganya tergolong cukup murah, kami pun masing-masing langsung menambah pesanan menjadi dua gelas dan mengisi botol minum kami dengan air tebu murni, sehingga total pesanan kami adalah 4 gelas es tebu dan sebotol air tebu murni untuk bekal diperjalanan


Kebanyakan minum air tebu yang manis ternyata berefek konyol di perjalanan, ya kami pun menjadi ngantuk selama gowes, mata terasa sangat berat apalagi cuaca juga sangat mendukung yaitu berawan ditambah hembusan angin sepoi-sepoi serta pemandangan area persawahan di kiri dan kanan jalan (pesan moralnya adalah jangan berlebihan dalam hidup ini hehe). Karena rasa kantuk sudah tak tertahankan kami pun mulai mencari spot yang asyik untuk sekedar rebahan (dan tidur) sebentar, akhirnya sebuah saung yang biasa digunakan oleh petani yang letaknya kebetulan pas di pinggir jalan pun menjadi tempat yang kami pilih karena strategis dan asyik untuk beristirahat dengan view pemandangan persawahan



Sekitar 1 jam lamanya kami beristirahat di saung tersebut sebelum mulai lanjut lagi, dan setelah menemukan masjid untuk menunaikan ibadah sholat jumat, kira-kira jam 1 siang kami lanjut lagi menuju ke arah PLTU Paiton.



Di area sekitar PLTU Paiton inilah kontur jalan mulai menanjak tetapi hanya sedikit saja kok dan tidak terlalu parah jika dibandingkan tanjakan Patuk Gunungkidul Jogja. Setelah puas mendokumentasikan beberapa view di sekitar PLTU kini kontur jalan mulai menurun dan terlihatlah gerbang batas wilayah, pertanda kini kami telah memasuki wilayah Kabupaten Situbondo

Pemandangan di sekitar PLTU Paiton






Di sisi kiri jalan sudah langsung terlihat laut lepas, dan sesudahnya kira-kira setelah wilayah perkampungan penduduk sekitar, kami mulai memasuki area wanawisata hutan mangrove. Di sepanjang jalan yang membelah wilayah mangrove ini kami juga melihat monyet-monyet liar, membuktikan bahwa area hutan mangrove ini masih terjaga keasliannya, sayangnya banyak sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan oleh pengguna jalan yang melintas tampak berserakan di pinggiran hutan yang berbatasan dengan jalan raya



Setelah keluar dari hutan mangrove kini kami memasuki Desa Banyuglugur, Agit tampaknya juga sudah mulai lelah untuk mengayuh karena sebagian besar energi sudah terforsir akibat kondisi jalan rusak di wilayah Kraksaan serta tanjakan PLTU Paiton sehingga setibanya di daerah Besuki kami pun segera mencari kantor polsek untuk menumpang beristirahat hari ini

Seperti biasa setelah menemui petugas di pos jaga dan menyerahkan kartu identitas kami pun dipersilahkan untuk menaruh barang-barang dan beristirahat di mushalla (yang nampaknya jarang digunakan karena debunya banyak banget), setelah membersihkan mushalla dan mandi kini saatnya bagi kami untuk beristirahat


Dari yang awalnya hanya kami berdua saja yang menumpang beristirahat di mushalla ini, kini tampaknya kami harus berbagi ruang karena tak berapa lama kemudian muncullah rombongan hiker dari Tangerang Selatan yang hendak menuju ke Gunung argopuro namun turut menumpang beristirahat di mushalla polsek Besuki untuk malam ini, baiklah saatnya beristirahat sebelum besok lanjut lagi menuju Situbondo :)

Pengeluaran hari ini :
- 4 gelas es tebu murni = Rp 8.000,-
- sebotol air tebu murni = Rp 5.000,-
- 2 porsi nasi goreng = Rp 14.000,-
- 6 botol teh javana = Rp 8.700,-
Total = Rp 35.700,-

Total jarak tempuh hari ini :59,93 km

No comments:

Post a Comment