Tuesday 23 June 2015

Cara Memilih Tenda Yang Tepat Untuk Bicycle Touring

Akhir-akhir ini nampaknya segala hal yang berkaitan dengan kegiatan luar ruang (outdoor) sedang menjadi trend dikalangan masyarakat, baik itu mendaki gunung (mountaineering), panjat tebing, diving, cave tubing, traveling, camping, surfing, dan lain sebagainya tidak terkecuali bersepeda. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya program acara seputar traveling yang diputar di stasiun-stasiun televisi maupun munculnya akun-akun sosial media yang berkaitan dengan dunia traveling.

Animo dari masyarakat sendiri juga cukup besar yang menunjukkan ketertarikannya untuk mencoba aktivitas-aktivitas outdoor seperti ini, mulai dari kelas amatir hingga yang ingin serius mendalaminya secara profesional, tentunya hal ini juga menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku penyedia jasa yang berhubungan dengan dunia outdoor adventure, dibeberapa tempat mulai bermunculan penyedia jasa persewaan dan penjualan barang-barang untuk kebutuhan aktivitas outdoor (outdoor equipment). Bagi para pemula tentunya selain hal tersebut memudahkan bagi mereka juga menimbulkan sebuah pertanyaan yaitu peralatan seperti apa yang cocok dan sesuai dengan yang saya butuhkan?

Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti itu maka pada post kali ini Goweswisata akan mencoba berbagi sedikit tips dan trick yang saya ketahui dan semoga dapat membantu atau memberi pencerahan bagi para pembaca yang kebingungan dalam memilih peralatan outdoor seperti apa yang sesuai untuk memulai petualangan kalian masing-masing

Namun perlu diingat karena blog goweswisata ini mengkhususkan diri pada kegiatan petualangan bersepeda maka saya pun hanya menjelaskan secara detailnya dari sudut pandang, pengalaman, dan pemahaman saya sebagai seorang pesepeda :), baiklah mari kita mulai

Jika kita ingin memulai petualangan dengan menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi kita dalam menjelajah berbagai keindahan tersembunyi yang ada di pelosok-pelosok negeri ini maupun dunia, maka fokuskan perhatian dan berinvestasilah secara tepat dibeberapa faktor berikut ini, antara lain : Sepeda, Pannier, Perlengkapan tidur (mencakup shelter), perlengkapan makan, dan apparel. Dengan berpegang kepada faktor-faktor tersebut kedepannya kalian akan lebih mudah dalam mengatur alokasi budget yang dibutuhkan untuk melengkapi semua hal tersebut.

Supaya dapat lebih mendetail maka saya akan membagi tips dan trick ini kedalam beberapa post (sebagian akan saya post di waktu yang akan datang), dan kali ini faktor perlengkapan tidur, khususnya shelterlah yang akan saya bahas

Cara Memilih Tenda Yang Tepat Untuk Bicycle Touring / Bikecamping / Bike overnight


Supaya lebih mudah dipahami maka saya akan melakukan pengkategorian pada beberapa jenis tenda yang ada menjadi antara lain :
- Tenda untuk kegiatan Camping Ceria
- Tenda untuk kegiatan touring serius jangka sedang – panjang
- Tenda untuk Pendakian dan ekspedisi (Mountaineering)

Tenda untuk kegiatan camping ceria


Kegiatan camping ceria yang saya maksudkan disini adalah melakukan camping pada lokasi, situasi dan suasana yang nyaman seperti di pekarangan rumah, kegiatan pramuka, camping ground yang berfasilitas lengkap (toilet, kantin,dan sebagainya), dan dengan kondisi geografis serta cuaca yang terbilang aman (kondusif tidak ekstrem).
Pada kegiatan-kegiatan camping ceria seperti ini tenda seperti apapun dapat digunakan, tidak perlu dipusingkan dengan data teknis spesifikasi tenda karena biasanya pengelola dari lokasi camping juga sudah menyediakan alternatif shelter seperti gazebo-gazebo atau bahkan bungalow untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sewaktu camping, selain itu mereka tentunya juga sudah mempelajari spot-spot yang aman untuk mendirikan tenda
Ciri dari tenda-tenda yang digunakan untuk kegiatan camping ceria ini biasanya adalah berwarna-warni (dalam satu tenda bisa mempunyai lebih dari 1 warna, bisa 2 atau 3 warna yang cerah, bahkan terkadang juga mempunyai motif gambar atau corak), harga yang cukup murah (kisaran dibawah 500rb namun tergantung kapasitasnya), material yang tidak terlalu baik dalam melindungi terhadap cuaca, kekuatan penahan tenda hanya bergantung kepada pasak disetiap sudutnya saja (tidak mempunyai guyline), ketinggian tenda diatas 1 atau 1,2 meter, serta mempunyai bobot yang cukup berat karena biasanya frame (pole) tenda terbuat dari bahan fiber. Tenda seperti ini tentunya hanya cocok digunakan sebatas pada kegiatan camping ceria saja

Tenda untuk kegiatan cycle touring serius jangka sedang – panjang


Pada kegiatan cycle touring seperti ini, pemilihan tenda menjadi sangat relatif bergantung kepada gaya bertualang usernya, karena di satu sisi mereka bisa saja memilih menggunakan tenda untuk camping ceria yang murah (jika selama touringnya mereka lebih mengandalkan kepada penginapan, camping ground yang berfasilitas lengkap, atau menumpang dirumah teman), ataupun menggunakan tenda berkualitas bagus yang memang benar-benar disesuaikan dengan kondisi rute serta lokasi tujuannya (jika selama petualangan touringnya mereka melakukan lebih banyak camping daripada bermalam di penginapan).

Kapasitas Tenda
Untuk para cycle tourer yang melakukan perjalanannya seorang diri lebih baik menggunakan tenda yang berkapasitas 2 orang, dan bagi mereka yang melakukan perjalanannya berpasangan maka lebih baik menggunakan tenda berkapasitas 3 orang. Selalu lebihkan kapasitas tenda minimal selangkah dari jumlah penggunanya, hal ini dikarenakan ruang yang tersisa di dalam tenda dapat kita gunakan untuk menaruh semua pannier-pannier kita (dengan pertimbangan jika setiap masing-masing cycle tourer membawa 4 buah pannier, 1 handlebar bag, dan 1 trunk bag), terlebih jika tenda tersebut mempunyai teras (vestibule) yang sempit, hal ini juga yang membedakan pemilihan berdasarkan fungsi kapasitas tenda untuk cycle touring dengan tenda untuk kegiatan pendakian dimana pada tenda mountaineering biasanya masing-masing pendaki hanya membawa 1 buah tas keril saja sehingga tidak masalah bagi mereka (para pendaki solo) untuk menggunakan tenda berkapasitas 1 orang

Berat Tenda
Berat total dari tenda juga harus menjadi pertimbangan ketika memilih sebuah tenda yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan cycle touring, karena hal tersebut pastinya akan berpengaruh kepada kenyamanan selama kita sedang gowes sambil membawa semua beban dari pannier-pannier kita.
Bagi saya secara pribadi, saya pun membatasi tenda yang saya gunakan mempunyai berat tidak lebih dari 2,5kg (untuk tenda berkapasitas 2p, saat ini tenda yang saya gunakan hanya mempunyai bobot 2kg dengan kapasitas tenda 2p)
Untunglah sekarang ini sudah banyak tenda dengan kategori ultralight (UL) yang memiliki bobot cukup ringan (biasanya mereka memangkas bobot tersebut dengan menggunakan material berupa mesh yang lebih banyak pada bagian innernya dan juga menggunakan pole atau frame tenda dari material aluminium)

Warna Tenda
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa warna dari sebuah tenda tergantung dari faktor kesukaan usernya saja, sah-sah saja jika beranggapan seperti itu namun bagi mereka yang sudah lama menekuni kegiatan seperti ini maka faktor warna tenda juga memegang peranan penting selama perjalanannya
Jika pada kegiatan mountaineering mayoritas tenda yang digunakan berwarna cerah (biasanya orange karena warna tersebut memiliki spektrum warna yang paling kuat terhadap penglihatan kita, selain itu juga karena mereka harus dapat tetap terlihat saat berada dilingkungan sekitarnya untuk faktor keamanan dan keselamatan), maka hal yang sebaliknya justru terjadi di kalangan cycle tourer, umumnya mereka memilih warna tenda yang dapat berbaur atau tersamar dengan lingkungan sekitarnya, hal ini dikarenakan mereka harus sebisa mungkin tidak terlihat atau tidak menarik perhatian saat hendak melakukan wild camping, oleh karena itu kebanyakan dari mereka cenderung menggunakan warna-warna seperti hijau (tersamar oleh semak-semak), coklat (tersamar oleh pepohonan), desert (tersamar oleh pasir gurun) dan biru (tersamar oleh langit)


Tenda untuk pendakian dan ekspedisi

Bagi mereka yang melakukan pendakian atau ekspedisi maka data spesifikasi sebuah tenda menjadi faktor yang paling banyak mendapat perhatian, karena mayoritas mereka akan menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem, kondisi geografis yang sulit, serta iklim yang berat, bahkan tidak jarang situasi seperti itu akan mereka alami untuk jangka waktu yang cukup lama selama ekspedisinya
Tenda seperti ini tentunya akan sangat mubazir jika hanya digunakan untuk kegiatan camping ceria (karena menyangkut penggunaan faktor budget yang lebih mahal), begitupun sebaliknya tenda untuk kegiatan camping ceria akan mengalami kerusakan parah dan menyulitkan jika dibawa untuk melakukan ekspedisi

Setelah memahami pengkategorian tenda berdasarkan peruntukkannya maka saya akan menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui sebelum nantinya kalian memutuskan akan membeli atau menyewa sebuah tenda

Istilah-istilah pada tenda yang perlu diketahui



Frame tenda
Frame atau pole tenda yang banyak beredar dipasaran terbagi menjadi dua jenis berdasarkan materialnya, yaitu dari material fiberglass dan material aluminium.
Frame yang berbahan dasar fiberglass mempunyai bobot yang lebih berat daripada frame yang berbahan dasar aluminium, umumnya frame fiberglass banyak digunakan pada tenda untuk kegiatan camping ceria karena biaya pembuatannya yang lebih murah, kelemahan dari frame berbahan dasar fiberglass selain faktor bobotnya yang berat adalah frame ini mudah mengalami retak
Sedangkan frame berbahan dasar aluminium mempunyai bobot yang relatif lebih ringan dan kuat sehingga banyak digunakan pada tenda-tenda beraliran UL (ultralight). Material aluminium yang digunakan biasanya berupa aluminium 7001 (angka 7 menandakan material tersebut mempunyai bobot yang lebih ringan dari aluminium dengan awalan angka 6) dan dengan diameter frame yang bervariasi mulai dari 7,9mm hingga 8,5mm, selain itu karena biaya pembuatannya yang lebih mahal maka secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap total biaya pembuatan atau harga dari sebuah tenda

Pasak tenda
Pasak atau peg bawaan dari sebuah tenda secara tidak langsung biasanya juga mewakili kualitas dari tenda tersebut, pasak dari tenda untuk kegiatan camping ceria umumnya berbentuk seperti kunci L berdiameter 4mm yang tipis dan terlihat ringkih serta pada bagian ujungnya yang untuk ditancapkan ke tanah tidak berbentuk runcing, sedangkan pada tenda dengan kualitas medium umumnya mempunyai pasak dari aluminium berdiameter 6mm dengan ujung yang lebih runcing daripada pasak pada tenda camping ceria, dan pada tenda berkualitas bagus biasanya menggunakan pasak dari aluminium yunan atau DAC (Y stake) dengan ujung yang runcing dan kuat sehingga dapat ditancapkan di permukaan tanah yang keras

Single layer atau double layer
Pilih tenda single layer atau double layer? Jawabannya tergantung jenis kegiatan, lokasi, dan budget. Saya pribadi lebih menyukai tenda double layer dengan pertimbangan durabilitynya dalam menahan curah hujan, karena saya berprinsip shelter yang baik tentunya harus dapat melindungi dari curah hujan dan terik matahari. Harga dari tenda double layer pun biasanya lebih mahal dari tenda single layer, tapi apa itu berarti bahwa tenda single layer selalu lebih jelek kualitasnya dari tenda double layer? Belum tentu, tenda single layer pun mempunyai keuntungan jika digunakan di lokasi dengan cuaca panas seperti di pantai, karena aliran angin otomatis lebih mudah masuk dan menjadikan sirkulasi udara dalam tenda single layer menjadi lebih sejuk dan tidak terjadi kondensasi, sedangkan tenda double layer biasanya lebih cocok digunakan di lokasi dengan curah hujan yang cukup sering seperti di pegunungan yang biasa turun kabut dan di tempat bersuhu dingin.


Dalam memilih tenda double layer pun perlu diperhatikan jarak antara lapisan outer layer (flysheet/rainfly) dengan lapisan innernya, jika jarak antara outer dan inner terlalu menempel maka ada resiko terjadi kondensasi dikarenakan udara panas yang diakibatkan oleh penguapan pada tubuh kita tidak dapat keluar dan terperangkap diantara lapisan inner dan outernya, sedangkan suhu diluar tenda lebih dingin daripada suhu didalam tenda, hal inilah yang menjadi penyebab kondensasi (ingat bahwa lapisan outer tidak bersifat breathable) dan juga membuat suhu di dalam tenda menjadi pengap, oleh karena itu pastikan bahwa ketika memilih tenda double layer harus ada jarak minimal sejengkal antara lapisan inner dengan outernya, jangan sampai menempel

Free standing atau non free standing


Saat ini sudah banyak tenda yang dapat didirikan tanpa harus memasang pasaknya (freestanding), bagi para cycle touring jelas hal ini menjadi poin yang sangat menguntungkan karena pada beberapa kasus selama perjalanan akan ditemui beberapa lokasi dimana kita tidak dapat menancapkan pasak kita sebagai penahan saat hendak mendirikan tenda (misalnya lokasi yang alasnya berupa bebatuan keras, ruang kelas, ruang pada rumah yang tidak digunakan/abandoned house), oleh karena itu bagi saya pemilihan tenda free standing jelas menjadi pilihan terbaik

Pengencang tenda dari angin dan cuaca
Untuk menahan tenda supaya tidak terbang dan tetap berdiri dengan kokoh saat menghadapi kencangnya angin atau badai maka tidaklah cukup jika kita hanya mengandalkan kekuatan penahan pada titik-titik pasak yang ada disudut-sudut tenda semata, disinilah dibutuhkan guyline (tali pengencang) yang terdapat pada lapisan outer (flysheet) untuk kemudian diikatkan pada pasak, guyline biasanya berada dibagian sisi tenda yang terkena dampak angin terbesar,selain itu untuk menghindari orang lain tersandung tali guyline saat melintas di dekat tenda maka pada beberapa guyline menggunakan jenis reflective rope yang dapat memantulkan cahaya

Pengertian PU dan PE
Pada keterangan detail spesifikasi tenda seringkali kita melihat ada singkatan PU sekian mm dan PE, apakah PU dan PE, dimana bedanya?
PU atau polyurethane adalah sejenis lapisan pelapis atau pelindung outer nylon, mempunyai bobot yang ringan dan karakteristik permukaan yang halus, PU juga memiliki kemampuan menahan rembesan air hingga titik tertentu oleh karena itu seringkali diikuti dengan jumlah angka-angka dengan satuan mm yang menandakan kemampuannya menahan air sampai tekanan berapa mm sebelum akhirnya air dapat merembes ke lapisan dalamnya
PE atau polyethylen sering disebut juga sebagai jenis lapisan terpal, mempunyai bobot yang lebih berat dari PU dan karakteristik permukaan yang lebih kasar
Oleh karena itu jika kita membaca data spesifikasi sebuah tenda dengan keterangan alas atau floor hanya bertuliskan PE maka berarti alas dari tenda tersebut berupa terpal

Angka-angka yang menyertai keterangan PU


PU 800mm, PU 2000mm, dan seterusnya…apakah maksudnya? Angka-angka tersebut merupakan batas ketahanan lapisan PU dalam memberikan perlindungan atau menahan intensitas tekanan air (dalam satuan mm) sebelum akhirnya air dapat menembus lapisan PU tersebut
Lazimnya suatu lapisan disebut waterproof jika dapat menahan tekanan intensitas air hingga 1500mm keatas, terlebih menurut data BMKG intensitas curah hujan di Indonesia berkisar antara 800mm hingga 2100mm, sehingga dapat dibayangkan jika kita memiliki tenda dengan kadar PU hanya 800mm bagaimanakah nasibnya jika suatu saat ketika kita camping tiba-tiba terjadi hujan atau badai dengan intensitas curah hujan diatas 800mm, sudah jelas akan terjadi rembes dan banjir didalam tenda
Apakah itu berarti semakin tinggi kemampuan PU juga berarti semakin baik? Normalnya ya, dengan catatan kualitas dari frame tenda tersebut juga harus bagus, karena semakin tinggi kemampuan PU nya maka otomatis semakin berat pula bobot dari lapisan outernya, karena PU melapisi outer tersebut hingga lebih tebal, sehingga konsekuensinya jika frame tenda tersebut mempunyai kualitas yang buruk maka justru akan beresiko patah karena menahan beban dari lapisan outer, selain itu semakin tinggi PU otomatis semakin mahal pula harga dari tenda tersebut
Apakah lapisan PU bisa berkurang? Jawabannya ya seiring waktu dan cara perawatan tenda, semakin sering tenda terpapar sinar matahari secara langsung maka akan semakin cepat pudar pula kekuatan lapisan PU nya, oleh karena itu untuk mengeringkan tenda yang basah cukup diangin-anginkan saja, dan jangan mempacking tenda dalam keadaan masih lembab, mencuci tenda yang kotor pun sebisa mungkin jangan menggunakan detergen atau softener karena akan mereduksi kemampuan PU, cukup dibilas saja atau gunakan sabun bayi
Faktor lain yang juga membantu supaya air tidak rembes adalah kualitas seal seam taped yang menutup semua jahitan terutama pada lapisan outer (terkadang ada juga yang menggunakan silicon coating)

Ketinggian tenda
Semakin tinggi sebuah tenda otomatis semakin besar pula beban angin yang menerpa dan diterimanya, oleh karena itu pada tenda-tenda pendakian umumnya mempunyai ketinggian maksimal 1 meter dan dengan bentuk tenda yang aerodinamis
Untuk kegiatan cycle touring maka ketinggian tenda yang umum biasanya berkisar antara 1m hingga 1,2m sehingga saat beristirahat didalam tenda kita masih dapat melakukan aktivitas lain seperti duduk sambil membaca tanpa kepala kita mentok di langit-langit tenda

Teras tenda
Teras tenda atau disebut juga vestibule mempunyai fungsi yang cukup penting untuk menaruh beberapa barang bawaan kita jika ruang didalam tenda kita sudah penuh terisi, selain itu juga membuat ruang didalam tenda tetap bersih
Pada beberapa kasus bahkan ada beberapa orang yang memanfaatkan ruang vestibule untuk memasak (walau tidak dianjurkan) saat diluar sedang terjadi hujan

Kantong penyimpanan barang dalam tenda


Walaupun terlihat sepele tetapi adanya pocket inside atau kantong-kantong untuk menaruh beberapa barang printilan seperti senter, telepon seluler, peta, dan lainnya di dalam tenda menjadi poin plus bagi saya dalam memilih tenda
Karena dengan adanya kantong-kantong tersebut maka saya menjadi mudah untuk mengakses barang-barang printilan tersebut. Pada beberapa tenda bahkan juga terdapat ceiling pocket

190T dan 210 T apakah maksudnya?
Pada data spesifikasi tenda kita sering membaca keterangan material dari lapisan outer, inner, hingga floor hanya berupa angka 190T atau 210T polyester, apakah maksudnya?
Untuk polyester sendiri tentu kita sudah tahu bahwa itu adalah sejenis material seperti yang digunakan pada pakaian jersey dan cepat mengering jika basah, lalu bagaimana dengan angka-angka yang terdapat didepannya?
Dari informasi yang saya dapat angka-angka tersebut menunjukkan jenis kualitas ketebalan serta bobot dari lapisan polyester tersebut, semakin tinggi angkanya maka semakin tipis dan otomatis juga semakin ringan, kalau begitu mana yang lebih bagus? Untuk faktor kekuatan jelas lapisan yang lebih tebal pastinya lebih kuat, berarti 190T lebih bagus dong? Mungkin ya jika kalian melakukan camping dihutan yang mempunyai resiko tergores semak atau ranting cukup sering dan menempuh medan yang kebanyakan datar karena bobotnya jelas lebih berat sedikit dari yang 210T, tetapi jika kalian melakukan pendakian tentunya resiko tergores semak-semak akan jarang sekali serta sebisa mungkin tentunya akan berusaha meminimalisir bobot bawaan untuk mengurangi kelelahan akibat beban gaya gravitasi, oleh karena itu maka 210T jelas akan lebih berguna

Full mesh atau half mesh
Sama seperti pemilihan material 190T dan 210T, maka dalam hal ini mesh atau jaring akan berhubungan dengan bobot total dari bagian inner tenda

Contoh inner tent full mesh


Tenda yang full mesh pastinya akan mempunyai bobot yang jauh lebih ringan dari tenda yang half mesh, namun faktor ringan ini juga diikuti oleh konsekuensi lain yaitu faktor penghawaan dalam tenda. Tenda full mesh memudahkan penguapan dari panas tubuh kita bergerak keluar dari inner tenda, dan jika didukung oleh peletakkan ventilasi yang baik pada lapisan outernya maka sirkulasi udara panas yang keluar pun tidak akan menyebabkan kondensasi didalam tenda, namun pada lokasi dengan suhu yang dingin akan berakibat udara dingin juga mudah untuk masuk kedalam tenda
Namun harus diingat bahwa fungsi tenda adalah untuk melindungi kita dari curah hujan dan teriknya matahari, sedangkan untuk perlindungan dari udara dingin adalah fungsi dari sleeping bag dan sistem layering pada pakaian kita (terkadang banyak user yang salah kaprah bahwa fungsi tenda juga melindungi dari udara dingin)

3 season atau 4 season
Kecuali kalian ingin melakukan perjalanan hingga ke negara-negara yang mempunyai 4 musim maka untuk di Indonesia sendiri sudah cukup untuk menggunakan tenda 3 season, hal ini juga nantinya akan berpengaruh kepada bobot keseluruhan dari tenda tersebut karena pada tenda 4 season pastinya memiliki bobot yang lebih berat dari tenda 3 season (dengan pertimbangan kapasitas tenda yang sama), selain itu juga terasa overkill dan mubazir (terutama dari segi harga) jika hanya dipakai di iklim tropis dengan kelembaban yang tinggi seperti disini

Outer first atau inner first
Cara mendirikan tenda hanya tergantung kebiasaan saja, pada beberapa orang mereka lebih suka menggunakan tenda yang pendiriannya inner first karena lebih mudah (tapi saat hujan maka bagian inner akan kebasahan lebih dulu)
Sedangkan beberapa yang lainnya lebih suka menggunakan tenda yang mendirikannya outer first, selain saat hujan mereka dapat berteduh cukup hanya dengan mendirikan outer dan groundsheetnya saja, mereka juga dapat mendirikan bagian innernya tanpa kebasahan, keuntungan lain dari outer first ini adalah jika kta hendak melakukan camping ceria maka kita cukup membawa outer dan groundsheetnya saja, sedangkan bagian inner ditinggal dirumah, sehingga dapat memangkas berat beban bawaan

Jumlah pintu akses

Tenda dengan dua pintu akses dan inner berupa full mesh


Pada beberapa tenda ada yang menyediakan dua pintu akses (double door) sehingga saat kita berada satu tenda bersama orang lain maka kita dapat keluar-masuk tenda tanpa harus mengganggu orang yang posisinya berada di bagian pintu tenda, saya pribadi pun lebih menyukai tenda yang memiliki dua pintu akses

Ventilasi pada tenda
Lubang bukaan untuk aliran sirkulasi udara masuk dan keluar dapat berupa jendela ventilasi maupun pada sela-sela antara bagian ground (tanah) dengan flysheet
Jumlah dan peletakkan ventilasi yang tepat dapat mengurangi kondensasi didalam tenda sehingga saat kita beristirahat didalam tenda tidak akan terganggu dengan tetesan air akibat kondensasi

Footprint
Footprint atau groundsheet adalah lembaran yang diletakkan dibawah tenda, gunanya adalah untuk melindungi alas tenda dari kerikil-kerikil kecil yang ada di bawah tempat kita akan mendirikan tenda. Beberapa tenda ada yang sudah melengkapinya menjadi satu paket saat penjualan, namun di beberapa tenda ada juga yang dijual tanpa menyertakan lembar footprint, untuk tenda yang tidak menyertakan lembar footprintnya tidak perlu kuatir karena kita dapat membuatnya sendiri


Biasanya banyak campers yang menggunakan ponco jas hujan sebagai lembar footprintnya, nilai plusnya adalah multifungsi karena saat treking dan hujan maka ponco tersebut juga dapat kita gunakan, minusnya adalah bobot dari ponco yang relatif berat dan tebal. Sebagian lagi membuat lembar footprintnya dari bahan tyvek, karena selain ringan dan kuat, material tyvek juga mempunyai kemampuan menahan air. Jika kita tidak menemukan material tyvek maka alternatif lain adalah menggunakan kain parasut atau bisa juga menggunakan trashbag ukuran besar yang dijahit sehingga berukuran sesuai dengan dimensi footprint yang dibutuhkan. Penggunaan footprint akan memperpanjang usia tenda terutama dibagian alasnya dari kerusakan atau kebocoran akibat tertusuk benda-benda runcing di bawah tempat mendirikan tenda

Dimensi terpacking
Dimensi tenda dalam keadaan terpacking juga menjadi hal yang harus diperhitungkan karena menyangkut bagaimana kita menyusun peletakkan semua barang-barang bawaan kita kedalam pannier atau tas keril supaya muat dan mudah diakses tergantung intensitas kebutuhan penggunaannya

Bagi beberapa cycle tourer yang lain ada juga yang merasa cukup dengan hanya mengandalkan hammock atau membuat bivac sebagai shelternya, mereka sengaja tidak membawa tenda dan lebih memilih membawa hammock atau bivac dengan alasan kepraktisan, mengurangi berat beban bawaan, kemudahan packing serta merasa lebih menyatu dengan alam tanpa merasa “terkotak” di dalam tenda.

Semua pilihan shelter yang digunakan adalah kebebasan kalian, masing-masing pilihan pun mempunyai nilai plus dan minus dengan konsekuensinya masing-masing. Intinya apapun shelter yang kalian pilih maka pilihlah dengan tepat sesuai gaya bertualang kalian karena shelter tersebut akan menjadi “rumah” kalian yang akan terus menemani dan melindungi kalian setelah seharian lelah bertualang. Semoga post kali ini bisa memberi pencerahan dan membantu kalian dalam memilih, menyewa maupun membeli tenda. Selamat bertualang salam goweswisata :)

No comments:

Post a Comment