Tuesday 26 November 2013

Travel Blogger

Travel Blogger

Travel blogger, ya apakah sebenarnya yang dimaksud dengan travel blogger itu?apa bedanya dengan seseorang yang suka traveling?apakah travel blogger bisa disebut sebagai suatu profesi?

Berbagai pertanyaan tersebut awalnya juga sering terlintas dipikiran saya sebagai seseorang yang memang mempunyai hobby traveling, berpetualang menjelajahi daerah-daerah baru yang belum pernah saya kunjungi, dan tidak hanya sekedar mengunjungi tempat-tempat tersebut saja melainkan juga belajar sejarah dan budaya tempat-tempat tersebut, bagaimana asal-usul tempat tersebut, bagaimana budaya serta tradisi yang ada dan masih berlaku ditempat tersebut, bagaimana pola hidup masyarakat yang bertempat tinggal disekitar tempat tersebut, dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya untuk dieksplor selama berpetualang.

Sampai akhirnya saya menyimpulkan sendiri bahwa seorang travel blogger adalah lebih dari seseorang yang hobby traveling saja,melainkan ia juga senang untuk menulis semua pengalaman yang dilaluinya melalui media sosial seperti blog dan berbagai media sosial lainnya, ia rutin menulis dan mendokumentasikan tentang apa saja yang dilihat dan dialaminya selama perjalanan, ia juga jeli menangkap fenomena-fenomena atau momen menarik dalam perjalanannya dan mempunyai kepuasan untuk berbagi pengalaman tersebut kepada publik melalui tulisan dan foto-foto perjalanan, dengan gaya bertutur yang lugas, khas dan mengalir sehingga enak untuk dibaca, seakan mengajak para pembacanya turut serta dalam petualangannya dan dapat menjadi panduan bagi pembacanya yang juga ingin mencoba berpetualang seperti dirinya.

Terkadang seiring dengan rutinnya ia menulis dan diikuti oleh jumlah viewer blognya yang semakin meningkat, maka lambat laun blognya akan naik peringkat dalam layanan penyedia jasa sistem pencari informasi seperti google atau yahoo, yang tentunya juga akan menarik minat para pengiklan untuk memasang iklannya di blog mereka tersebut, dalam hal ini tentu saja seorang blogger akan mendapatkan bayaran dari sponsor jika sponsor tersebut memasang iklan di blog mereka, Selain itu tidak jarang tulisan mereka (blogger) juga menjadi sumber referensi bagi media cetak yang kebetulan sedang mencari informasi lebih mengenai daerah tersebut sehingga para blogger juga dapat menjadi kontributor penulisan di media cetak tersebut. Oleh karena itu tidaklah heran jika saat ini travel blogger juga dapat dikatakan sebagai suatu profesi atau pilihan karier bagi mereka yang memang suka dan mempunyai minat sesuai dengan hobbynya tersebut.

Selain itu suatu pekerjaan yang didasari oleh kecintaan terhadap bidang yang dikerjakannya tentu saja akan menjadikan hasil kerjanya lebih baik daripada mengerjakan suatu pekerjaan yang hanya sekedar atas dasar sedapatnya atau money-oriented saja. Orang yang mencintai pekerjaan yang dilakoninya tidak akan merasa cepat puas dan akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan melakukan inovasi-inovasi baru supaya hasil kerjanya semakin menarik dan menjadi lebih baik lagi.

Kembali kepada apa yang saya lakukan dan profesi yang saya pilih sebagai seorang travel blogger, lebih tepatnya lagi seorang bike-travel blogger, karena saya melakukan aktivitas petualangan ini menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi. Selain karena faktor kebebasan karena saya tidak perlu menunggu angkutan umum yang terkadang penuh atau jarang lewat didaerah-daerah yang saya jelajahi, saya juga tidak perlu risau dengan kenaikan tarif BBM dan membantu pemerintah dengan tidak menggunakan BBM subsidi yang semakin menipis baik anggaran maupun ketersediaannya. Dengan bersepeda maka saya juga melakukan zero-waste alias tidak membuang sampah atau limbah termasuk polusi udara dan suara selama petualangan ini, karena tujuan petualangan ini tentunya mengunjungi tempat-tempat yang menarik dan alami, sehingga sangat tidak etis jika seorang traveler (atau mereka yang menyebut dirinya traveler) membuang sampah secara sembarangan dan tidak menjaga kebersihan dari tempat-tempat yang dikunjunginya. Alasan lainnya dengan bersepeda maka saya bisa melihat lebih seksama lagi apa saja yang saya lewati selama perjalanan, karena kecepatan bersepeda bisa diatur dan tidak terlalu kencang (dimaklumi jika berjalan pelan) selain itu saya juga menjadi lebih mudah untuk berbaur dengan masyarakat didaerah yang saya kunjungi karena terasa lebih membumi

Tips menjadi seorang travel blogger :

• Banyak membaca, sehingga dalam proses penulisannya maka hasil penulisannya pun akan kaya dalam pemiihan kata (diksi), referensi, dan variatif, selain itu gaya bertutur dalam penulisannya pun juga mengalir sehingga mudah dibaca.
• Rajin menulis, karena seiring waktu maka ia akan terbiasa menemukan gaya khas bertuturnya (selain itu blogger memang berbagi melalui tulisan dan gambar)
• Menyusun rute perjalanan, lebih baik jika dimapping sesuai jarak kedekatan antar lokasi sehingga tidak berputar-putar (manfaatkanlah fasilitas googlemaps dan gps)
• Menyiapkan peralatan apa saja yang perlu dibawa terutama notes-pulpen serta kamera, karena merupakan senjata utama bagi seorang travel blogger untuk merekam perjalanannya
• Cek kondisi fisik, perjalanan lebih menarik dan menyenangkan jika dilakukan saat tubuh dalam kondisi prima, jaga kesehatan dengan pola tidur yang cukup (jangan begadang jika besoknya hendak melakukan perjalanan jauh), asupan makanan yang sehat, sarapan, lebih bagus lagi jika tidak merokok (budget uang rokok bisa untuk makan selama perjalanan, dan tidak mengotori lingkungan dengan puntung dan asap rokok)
• Atur dan periksa kendaraan yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan, karena saya menggunakan sepeda maka cek rutin sepeda sebelum dan sesudah melakukan perjalanan jauh menjadi hal wajib untuk dilakukan (tidak lupa membawa toolkit sepeda untuk mengantisipasi jika terjadi hal darurat pada sepeda selama perjalanan)
• Membawa jas hujan, karena kondisi cuaca tidak bisa diprediksi sehingga lebih baik untuk mempersiapkannya
• Membawa makanan dan minuman untuk bekal selama perjalanan, paling tidak bawa coklat atau pisang karena kadar gulanya bisa membantu mengembalikan energi yang terbuang selama perjalanan serta mencegah kekurangan kadar gula dalam tubuh yang bisa berakibat kolaps
• Jika bepergian sangat jauh usahakan dengan teman, jangan pergi sendirian karena jika terjadi keadaan darurat maka ada yang bisa menolong,bisa juga dengan membuat gelang yang berisi data diri dan nomer telp darurat untuk dihubungi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kita
• Pelajari mengenai tempat tujuan yang akan kita kunjungi sebelumnya, akses menuju kesana, larangan apa saja yang berlaku disana, dan berbagai hal yang berhubungan dengan tempat tersebut (penginapan, rute bus atau kereta jika hendak melakukan touring dalam waktu lama)
• Cari tahu komunitas lokal yang ada ditempat tersebut, jika keadaan mendesak maka kita bisa meminta bantuan kepada komunitas lokal tersebut (misal : bikepacker Indonesia, komunitas pecinta alam,dll)
• Selalu berdoa sebelum melakukan perjalanan

Dan yang terpenting juga jangan lupa bahwa tujuan terkadang bukanlah hal satu-satunya yang paling utama, justru apa yang terjadi selama perjalanannya itulah yang menjadikan kegiatan traveling ini menjadi lebih berkesan dan mengasyikkan
“Enjoy the journey, not only the destination it self”.

Memang terkadang menjadi seorang Bike-travel blogger dianggap aneh dan gila oleh beberapa orang pada umumnya karena melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda yang dipenuhi tas-tas pannier tetapi saya menikmatinya sehingga tidak terlalu memusingkan anggapan atau pandangan orang terhadap apa yang saya lakukan selama itu positif, hidup hanya sekali dan selagi mampu mengapa kita harus menjadi orang yang terkotakkan dalam cara pandang “normal” menurut orang-orang, menjadi orang yang “berbeda” secara positif juga terasa sangat menyenangkan, seperti yang pernah diucapkan oleh teman saya bahwa dengan bersepeda marilah kita menyebarkan “virus ke-bike-an” kepada orang-orang yang kita temui selama perjalanan ini.

Melakukan perjalanan atau hal apapun akan lebih menarik dan berkesan jika kita menulis dan mendokumentasikannya untuk kemudian kita bagikan kepada publik, karena paling tidak sampai kapanpun hasil tulisan kita akan selalu ada walaupun kita kelak sudah tidak ada, dan tulisan ini pun dapat terus membantu dan memotivasi mereka yang ingin melakukan hal hebat dalam hidupnya, seperti kata pepatah bahwa “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan seorang travel blogger ketika sudah tiada akan meninggalkan karya tulisnya”, jangan sampai pada akhir sisa hidup kita tidak meninggalkan apa-apa yang berarti atau berguna bagi orang lain. Lagipula kita tidak akan dirugikan apapun jika kita berbagi ilmu kepada orang lain.

Mungkin saya melakukan perjalanan ini hanya dengan menggunakan sepeda lipat biasa, namun saya telah menempuh perjalanan yang luar biasa dengannya, dan bertemu orang-orang biasa dengan kisah hidup luar biasa ditempat yang mungkin dianggap biasa saja oleh beberapa orang namun meninggalkan kesan istimewa dalam petualangan saya yang terangkum dalam blog ini.

“a man can created history and HIStory it self to share with their descendant”



Kemana petualangan ini akan berlanjut? terus ikuti saja blog ini

No comments:

Post a Comment