Wednesday, 7 June 2017

CHAPTER 7; GEMPOL

Rabu, 23 Desember 2015,
Hari ini adalah saatnya bagi kami untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju kearah Timur, sekitar pukul 06.00 WIB kami telah selesai mempacking semua perlengkapan ke atas sepeda, dan karena kebetulan teman saya yang bekerja di Graha Media PWI sedang bertugas keluar kota akhirnya kami pun hanya berpamitan melalui pesan singkat via telepon seluler saja

Suasana dan geliat aktivitas masyarakat Kota Jombang sudah mulai terasa di pagi hari ini, tampak beberapa pelajar dan masyarakat umum masih menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi mereka, kami berdua pun turut menjadi bagian dari mobilitas tersebut, hanya saja kali ini mobilitas kami adalah untuk yang terakhir kalinya di kota ini karena kami mulai bergerak keluar menuju batas kota, mungkin di lain kesempatan kami akan datang lagi, sayonara Kota Jombang

Dari Grahamedia PWI Jombang kami mengambil rute melalui Ringin Contong yang merupakan sebuah tempat penampungan air yang dibangun pada zaman kolonialisme dan kini telah menjadi landmark Kota Jombang. Kondisi jalanan perlahan mulai terasa ramai di pagi hari ini, sesekali kami harus menyelip diantara deretan bus dan truk yang berjalan tersendat-sendat dikarenakan adanya keramaian di sekitar pasar dan beberapa pusat kegiatan masyarakat.

Di sepanjang rute menuju batas kota beberapa kali kami melihat adanya ruang terbuka hijau yang sepertinya dibuat tersebar di beberapa titik kota ini, seperti Kebon Rojo yang ada tak jauh dari alun-alun kota, serta Kebon Ratu yang berada dekat batas kota dan beberapa taman lainnya yang ada, membuat Kota ini menjadi kota dengan ruang terbuka hijau terbanyak yang pernah kami singgahi, betapa beruntungnya masyarakat yang berdomisili di kota ini karena pemerintah daerahnya telah berusaha membuat beberapa ruang terbuka sebagai wadah berinteraksi antar penghuninya supaya kota tersebut lebih humanis, dan menjadi sebuah kota yang ramah bagi penghuninya

Selepas Jombang rute kami berikutnya adalah menuju Mojokerto, tetapi nantinya kami tidak akan masuk ke dalam kotanya melainkan mengambil jalan potong melalui Mojosari. Di sepanjang jalan Jombang-Mojokerto ini kami sebenarnya melewati banyak lokasi-lokasi yang berhubungan dengan obyek wisata sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit seperti daerah Trowulan, candi-candi zaman Majapahit, vihara, dan lainnya, tetapi karena kami ingin mempersingkat waktu (dan lagi-lagi karena ego untuk bisa secepatnya keluar dari Pulau Jawa) maka pada akhirnya kami hanya melewatinya saja, dan tidak mengunjunginya satu persatu secara detail, disamping karena tujuan kami untuk hari ini masih cukup jauh, juga dikarenakan cuaca yang mulai mendung, dan benar saja tidak lama kemudian awan semakin gelap merata disertai dengan angin kencang, beberapa ranting pohon bahkan mulai berjatuhan, kami pun mulai menyiapkan dan memakai jas hujan kami masing-masing


Beristirahat sejenak sebelum menuju Mojosari


Beginilah penampakan "kendaraan tempur" kami


Hujan yang semula hanya rintik kini berubah semakin deras, banyak pengguna kendaraan bermotor roda dua yang menepi di pinggir jalan untuk berteduh, hal ini tentu saja membuat kondisi jalan menjadi lumayan lenggang, kami pun memanfaatkan situasi seperti ini dengan tetap mengayuh sepeda kami menembus derasnya hujan, setidaknya kini kami hanya bersaing dengan beberapa kendaraan roda 4 saja yang itu pun jumlahnya pun tidak terlalu banyak

Akhirnya selepas Mojosari hujan mulai berhenti, berganti dengan cuaca yang mulai cerah, kondisi ruas jalan yang tidak terlalu baik karena banyaknya lubang dan beberapa masih tertutup oleh genangan air membuat kami harus ekstra hati-hati supaya tidak terperosok ke dalam lubang yang lumayan dalam (dan banyak)

Mungkin karena sebelumnya kami nekat menerobos derasnya hujan dan kini harus berganti menghadapi teriknya sinar matahari ditambah lagi dengan suasana rute yang monoton, pada akhirnya membuat kami mulai mengantuk, namun ketika seorang pengendara motor yang awalnya hendak mengacungkan jempolnya saat melewati kami mendadak terjatuh tepat didepan kami dikarenakan ban depannya tergelincir masuk kedalam lubang jalan, sehingga ia tidak dapat menguasai kemudinya, alhasil kami pun spontan terkejut saat melihatnya terjatuh dan terseret sepanjang beberapa meter, motornya pun mengalami kerusakan, untunglah lalu lintas saat itu sepi sehingga ia tidak mengalami luka serius lebih lanjut, beberapa warga sekitar kemudian mencoba membantu menolong dan menepikan motornya, dan karena kejadian tersebutlah secara otomatis rasa kantuk kami mendadak hilang, berganti dengan rasa waspada, ya sudahlah sekarang gowesnya pelan-pelan saja supaya aman

Perlahan kami mulai memasuki wilayah Gempol, jarum jam pun menunjukkan sebentar lagi akan tiba waktu ibadah Ashar, ini menandakan bahwa kini waktunya bagi kami untuk mulai bersiap mencari tempat pemberhentian beristirahat malam ini. Kantor Polsek Gempol pun menjadi pilihan kami untuk menumpang menginap karena seperti yang sudah-sudah kami selalu dianjurkan oleh para polisi di polsek-polsek sebelumnya supaya jangan sungkan meminta ijin beristirahat di kantor polisi, selain keamanannya lebih terjaga daripada di SPBU juga karena polisi saat ini berusaha mencoba lebih dekat dengan masyarakat, supaya kesan bahwa kantor polisi itu "angker" kini perlahan mulai berganti dengan menampilkan sosok kepolisian sebagai sahabat, pelindung, dan pengayom masyarakat dalam arti yang sesungguhnya

Tempat bernaung hari ini adalah Polsek Gempol



Setelah melalui prosedur perijinan yang biasa dan menitipkan kartu identitas di pos jaga, kami pun dipersilahkan beristirahat di mushalla polsek untuk hari ini. Malamnya beberapa petugas polisi pun mengajak kami berbincang-bincang, bertukar cerita dan bercanda, ternyata memang benar petualangan ini telah membuat kami berdua banyak belajar hal-hal baru, berkenalan dengan orang-orang baru, dan setidaknya membuktikan bahwa masih banyak orang baik di luar sana, jika kalian belum menemukannya sampai saat ini maka kalian sajalah yang menjadi orang baik tersebut, karena mungkin diluar sana ada orang lain juga yang sedang membutuhkan orang-orang baik lainnya seperti kalian, oleh karena itu berbuat baiklah kepada siapa pun karena kebaikan yang kalian tanam akan berbuah kebaikan yang manis di masa yang akan datang dan dunia saat ini sedang membutuhkan banyak orang-orang yang seperti itu

Pengeluaran hari ini :
- 2 porsi soto lamongan = Rp 14.000,-
- 2 gelas es teh = Rp 5.000,-
- 2 buah naga = Rp 8.800,-
- 2 botol air mineral 1,5L = Rp 10.200,-
- 2 gelas es tebu + 1 botol = Rp 8.500,-
- belanja di minimarket = Rp 14.000,-
- 2 porsi nasi rames = Rp 10.000,-
Total = Rp 70.500,-

Total jarak tempuh hari ini : 65,12 km

No comments:

Post a Comment