Sabtu, 23 September 2023.
Halo para pembaca setia goweswisata, wah sudah lama ya ternyata saya tidak membuat postingan ulasan spot wisata hehe… maaf yah semuanya, karena ternyata semakin sulit mencari spot wisata di Jogja yang lokasinya dekat dari pusat kota, mudah dijangkau, belum terlalu viral, minim tanjakan, dan banyak kuliner murah disekitarnya. Yah walaupun Yogyakarta dikenal karena pariwisatanya se-abrek namun sebagian besar yang lokasinya dekat ternyata sudah pernah saya ulas, sisanya tinggal yang jauh-jauh (ini mesti ngumpulin niat dan tenaga dulu untuk gowes kesananya). 😅
Nah kali ini goweswisata berkolaborasi dengan tim dari Rodalink Jogja tepatnya Rodalink Janti akan melakukan gowes bareng menemani beberapa teman-teman perwakilan dari Rodalink Kelapa Gading Jakarta Utara dan komunitas Gowes Jakarta Utara yang kebetulan sedang berlibur di Jogja, dan karena requestnya adalah ingin bermain air sambil menikmati pemandangan yang indah maka tujuan yang pas sepertinya adalah wilayah Selopamioro, tepatnya menuju ke Kedung Parang. So tidak perlu berlama-lama lagi yuk lah kita gowesss.
Mengawali start dari Rodalink Janti sekitar pukul 07.00 WIB yang mana sebenarnya sudah terbilang kesiangan sih untuk berangkat gowes pada jam segitu, mengingat cuaca di Jogja sedang terang benderang puanasnya, namun karena harus menunggu teman-teman dari Jakarta yang baru datang pada jam tersebut sehingga jadwal pun akhirnya menyesuaikan dengan schedule mereka.
Setelah melakukan briefing singkat dan memastikan tujuan kali ini, kami pun mulai start dari Rodalink Janti melewati bawah Flyover Janti lalu memutar dan masuk melalui jalanan perumahan sampai tembus di samping Hotel Grand Rohan, dari situ tinggal menyeberang terus ke arah Selatan melalui jalan potong disamping Perpustakaan dekat JEC sampai nantinya tembus dekat PLN Gedongkuning, rencananya kami akan melalui wilayah Kotagede melewati Lapangan Karang, Rumah Pesik, dan Omah Indische sambil menunjukkan kepada mereka keindahan dan keunikan gang-gang kecil serta rumah-rumah kuno yang ada di wilayah Kotagede.
Setelah melewati wilayah Kotagede kami pun mengambil rute melewati Terminal Giwangan dan terus ke Selatan melalui Jalan Imogiri Timur menuju kearah Patung Kuda yang ada di pertigaan dekat Pasar Imogiri.
Rute ini sebenarnya terbilang mudah karena hanya tinggal lurus mengikuti jalan beraspal dan medannya pun enak karena berupa turunan landai (nanti saat pulangnya maka rute ini akan menjadi menyebalkan karena berbalik menjadi menanjak yang walau landai namun panjang). Dari pertigaan Patung Kuda kami pun berbelok ke kanan sedikit dan langsung ambil jalan yang ke kiri menuju kearah Jembatan yang searah dengan lokasi menuju ke Goa Cerme, hanya saja jika ke Goa Cerme kita belok ke kanan dan menanjak, maka untuk menuju ke Selopamioro kita cukup lurus saja, nantinya tepat di pertigaan yang jika ke kanan menuju kearah Panggang atau Gunungkidul maka kita ambil jalan yang lurus menuju ke Selopamioro Adventure Park, dari sini kita hanya tinggal ikuti jalan utama saja sampai mentok tiba dilokasi.
Sambil menyusuri rute ini saya pun sedikit mengingat waktu awal-awal saya pertama kali ke tempat ini, saat itu Selopamioro terkenal dengan Jembatan Gantung berwarna kuningnya yang sering dijadikan sebagai salah satu spot berswafoto oleh para pengunjung, beberapa bahkan juga ada yang melakukan camping dipinggir sungainya. Namun saat banjir besar melanda Yogyakarta beberapa waktu silam maka Jembatan Gantung itu pun putus terkena ganasnya terjangan air bah yang membanjiri kawasan ini, dan kini jembatan baru yang permanen bernama Jembatan Kedungjati pun telah dibangun menggantikan jembatan gantung kuning tersebut.
Selain Jembatan Baru Kedungjati beberapa perubahan juga Nampak disepanjang rute aliran Sungai Oya ini, antara lain kini banyak dibangun warung-warung makan dengan gazebo-gazebo estetik di beberapa titik dekat aliran Sungai, kemudian kondisi jalan setelah Jembatan Kedungjati pun kini telah diperlebar untuk mempermudah akses kendaraan roda empat, walaupun pelebaran jalan tersebut tak ayal juga berimbas kepada hilangnya kesan alami dan teduh yang dulu ada. saat tulisan ini dibuat pun proses pelebaran dan pembuatan jalan pun masih terus berlangsung. Oya karena proses pelebaran jalan ini belum selesai maka bagi kalian yang kebetulan ingin berkunjung kesini dianjurkan untuk tetap berhati-hati ya karena ruas jalan beton ini sedikit licin tertutup oleh pasir, kerikil kecil dan tanah sehingga kendaraan roda dua rawan terpeleset, dibagian pinggir jalan yang bersisian dengan aliran sungai pun juga belum diberi pembatas dan lampu penerangan jalan.
Dan setelah melalui tanjakan yang cukup menyebalkan karena mendorong sepeda disiang hari bolong yang puanasnya poll akibat medan yang licin sampailah kami ke Lembah Sungai Oya, Kedungjati yang secara resmi dibuka sebagai spot wisata pada 28 Mei 2023 lalu. Lokasi tepatnya berada di wilayah Kedungjati, Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi DI Yogyakarta. Kalian juga bisa melihat rute detailnya via googlemaps dengan keyword “Lembah Oya Kedungjati”.
Area Lembah Sungai Oya Kedungjati ini menawarkan keindahan panorama alam sekitarnya berupa lembah sungai Oya dengan aliran airnya yang jernih berwarna kehijauan diapit oleh deretan bukit karst (waktu terbaik berkunjung kesini adalah saat musim kemarau karena air terlihat jernih, jika kalian datang saat musim hujan maka airnya akan berwarna keruh kecoklatan), disini selain menikmati keindahan alamnya pengunjung juga bisa berwisata air bermain kano yang disewakan dengan tarif 10rb/orang, tidak perlu kuatir dengan faktor keamanannya karena saat melakukan aktivitas kano atau berenang kita juga diwajibkan untuk mengenakan rompi pelampung yang bisa disewa secara terpisah, jika kalian ingin mendapatkan foto-foto yang menarik disini juga disediakan jasa fotografer professional kok jadi untuk kebutuhan dokumentasi kalian tidak perlu cemas, selain kano pengunjung juga bisa berenang dibeberapa titik yang cukup aman, memancing ikan, melakukan susur sungai menggunakan perahu karet, ataupun sekedar duduk bersantai dipinggir sungai sembari menikmati kuliner yang dijajakan disini.
Sampai saat ini pengunjung yang datang kesini belum dikenakan tarif masuk alias masih gratis, satu-satunya biaya retribusi yang dikenakan hanyalah untuk parkir kendaraan saja yang terbilang cukup wajar (motor 3rb, mobil 5rb). Fasilitas lainnya yang ada disekitar lokasi ini adalah toilet, mushalla kecil, tempat sampah, area parkir kendaraan, warung-warung makan, dan beberapa bangku serta gazebo kecil.
Jam buka operasional tempat ini adalah mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB kecuali bagi kalian yang ingin camping disini maka tempat ini bisa buka 24 jam namun dilarang untuk melakukan kegiatan asusila atau hal-hal berbahaya lainnya, intinya tetap patuhi dan hargai peraturan setempat yang ada ya guys untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu tetap jaga kebersihan dari setiap spot wisata yang kalian kunjungi ya supaya kedepannya kelestarian tempat tersebut dapat terus kita nikmati. Jadi kapan nih kalian main kesini ke Lembah Sungai Oya Kedungjati? 🙂
No comments:
Post a Comment