Monday, 19 June 2023

WATU NGELAK

Minggu, 18 Juni 2023.

Hai semuanya, tujuan Gowes Wisata minggu ini sebenarnya sudah terlintas sejak kemarin saya selesai mengulas tentang Mbulak Among Tani, jadi begini ceritanya, setelah saya mengunjungi Mbulak Among Tani pada minggu lalu nah sewaktu diperjalanan pulang setelah menyeberangi Jembatan Karangsemut saya melihat ada papan penunjuk arah menuju ke sebuah spot wisata lainnya yang bernama Watu Ngelak, sebenarnya sih bisa saja kemarin saya sekalian mampir dan membuat dokumentasi di tempat ini, namun berhubung saat itu baterai di camera pocket saya sudah lowbat jadinya saya memutuskan untuk menjadikan tempat ini sebagai tujuan Gowes Wisata berikutnya saja (untuk yang bertanya kan masih ada kamera HP kok ga sekalian? Ya memang indicator baterai di HP memang masih lumayan, namun hasil foto menggunakan kamera hp ketika dipreview melalui laptop ternyata resolusinya tidaklah setajam seperti menggunakan kamera pocket, apalagi jika perbandingannya dengan kualitas hasil kamera DSLR atau Mirrorless), oleh karena itulah pada Hari Minggu ini akhirnya saya kembali melalui rute yang sama namun kali ini menuju ke Watu Ngelak.


Watu Ngelak sendiri tepatnya berada di Desa Wisata Puton, Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, untuk melihat rute lebih jelasnya kalian juga bisa mencarinya via googlemaps dengan keyword “Watu Ngelak”. Patokan termudahnya adalah jika kalian datang dari arah Utara maka sebelum Jembatan Karangsemut ada jalan masuk ke kanan, nah ambil jalan yang aspal mendatar (jangan yang menurun menuju ke Kali Opak), ikuti saja jalan aspal tersebut sampai melewati Gapura Desa Puton, nanti di pertigaan kalian tinggal belok ke kiri, ikuti jalan dan tak berapa lama sampailah kalian di obyek wisata Watu Ngelak.



Watu Ngelak sendiri menurut informasi yang saya dapatkan setelah googling ternyata memiliki nilai sejarah berkaitan dengan jejak sejarah perjalanan Sultan Agung yang berjalan kaki menyusuri Kali Opak sewaktu Beliau hendak menuju ke Laut Selatan (untuk cerita detail mengenai sejarahnya kalian bisa mencari dan membacanya di beberapa media online yang mengulas sejarah tempat ini, sudah banyak yang menulis kisahnya dengan gaya dan susunan kalimat yang sama sehingga akan terkesan copy paste jika saya menuliskannya kembali disini hehe…)



Disini saya hanya akan mengulas potensi wisata yang ada ditempat ini berdasarkan hasil pengamatan saya sebagai pengunjung umum yang datang berkunjung secara langsung. Begitu kalian memasuki spot wisata Watu Ngelak kalian akan langsung memasuki area parkir kendaraan yang cukup luas, di sisi bagian kanan yang dekat dengan gundukan batuan besar kalian juga akan melihat ada semacam panggung yang sepertinya diperuntukkan jika sewaktu-waktu diadakan acara disini. Papan nama tempat ini terlihat butuh penyegaran karena cat pada tulisan yang ada sudah mulai using, begitu pun pada banner informasi yang menceritakan sejarah tempat ini, terlihat sudah terkikis oleh cuaca dan waktu.


Fasilitas pendukung lainnya seperti washtafel untuk cuci tangan, toilet, warung, kursi-kursi kayu, tempat sampah, ayunan juga sudah ada, oya disini belum ada tarif retribusi resmi sehingga untuk masuk masih gratis atau seikhlasnya saja. Dan jika dilihat dari beberapa pengunjung yang datang ke tempat ini sepertinya lokasi ini juga merupakan salah satu spot favorit para pemancing, karena walau hari masih pagi sudah terlihat ada beberapa orang yang datang untuk memancing di spot favorit mereka masing-masing.



Mungkin jika kalian bukan penghobby kegiatan memancing melainkan hanya sebagai wisatawan umum yang datang berkunjung maka spot yang mungkin menjadi favorit untuk berswafoto disini adalah di bagian ujung dermaga, namun untuk mendapatkan hasil foto terbaik akan lebih baik jika berkunjung kesini saat sore hari, sebab jika kalian datang pada pagi hari maka pengambilan foto rasanya akan sedikit sulit untuk dilakukan dikarenakan cahaya matahari yang backlight.




Selain berswafoto di dermaga, aktivitas lainnya yang menarik untuk dilakukan adalah mencoba kegiatan susur sungai menggunakan perahu yang ada dengan tarif sebesar 5 ribu rupiah per orang, nantinya kalian akan diajak berkeliling menyusuri aliran Sungai Opak menggunakan perahu, tak perlu takut sebab saat kalian menaiki perahu kalian juga akan memakai safety jacket untuk keselamatan.


Selebihnya hanya tinggal penataan kembali tempat ini supaya terlihat lebih tertata dan bersih layaknya sebuah obyek wisata lain yang memanfaatkan keindahan pemandangan dan suasana pinggir sungai, selain itu mungkin juga perlu diperhatikan pembuatan pagar pembatas disepanjang pinggir sungai dan penyediaan akses ramp untuk menuju ke Dermaga untuk memudahkan pengunjung yang menggunakan kursi roda, dan jika memang nilai sejarahnya juga ingin diangkat maka sebaiknya dibuat papan informasi berisi cerita sejarahnya serta pemeliharaan tempat sejarah tersebut supaya terlihat menarik dan informatif.




Jika kalian berkunjung kesini jangan lupa tetap jaga kebersihan disekitar lokasi ya dan awasi anggota keluarga kalian terutama yang masih kecil supaya acara wisata kalian bisa tetap berlangsung aman dan ceria, selamat berwisata. 🙂

No comments:

Post a Comment