Masih dalam rangkaian petualangan Gowes Wisata edisi nanjak-nanjak hehe… sebenarnya tujuan kali ini terpilih dikarenakan saya bingung mencari lokasi gowes mana lagi yang asyik dan belum pernah saya ulas, serta berada tidak begitu jauh dari pusat kota. Dari hasil scrolling menjelajah via googlemaps akhirnya ketemulah spot ini yang memenuhi persyaratan diatas, nah daripada penasaran lebih baik kita kunjungi secara langsung saja untuk melihat adakah perbedaan atau perubahan dari review googlemaps terdahulu dengan kondisi realnya saat ini, yuk kita lets go.
Oya kali ini saya tidak sendirian melainkan ditemani oleh seorang teman (Ka Yulianti) yang ingin ikut karena penasaran seperti apakah cara Gowes Wisata mencari, menentukan, dan mengulas sebuah tempat wisata sampai akhirnya bisa menjadi sebuah tulisan seperti yang sedang kalian baca saat ini, yah semoga gowes wisata bersama saya kali ini bisa membantu memuaskan rasa penasaran Ka Yuli yah, dan jangan kapok karena gowes bersama saya pasti akan selalu ada adegan nyasarnya terlebih dahulu sebelum akhirnya tiba di lokasi, karena nyasar adalah bagian dari petualangan.
Kami mengawali start dari Tugu Jogja sekitar pukul 06.30 WIB sembari memantau kondisi cuaca, maklumlah sejak bulan lalu kondisi cuaca di Jogja hampir setiap harinya pasti hujan, hanya sesekali saja cuaca bisa cerah seharian, nah untungnya hari ini walaupun tadi saat Subuh kondisi cuaca terlihat mendung namun berangsur-angsur mentari pun mulai menampakkan dirinya dan cuaca lumayan terlihat cerah.
Dari Tugu Jogja kami mengayuh pedal sepeda ke arah Barat melalui Jalan Godean sampai keluar Ringroad, dan masih terus saja ke Barat, melewati perempatan Pasar Belut sampai tiba di Indomart Sidoluhur, tepat di seberang Indomart Sidoluhur ada gapura masuk ke Utara (Jl. Tj. Pare), kami pun mengarahkan sepeda memasuki gapura tersebut ke Utara sampai mentok pertigaan lalu belok ke kiri, dari sini untuk lebih mudahnya kalian bisa mengikuti rute via googlemaps dengan keyword “Bukit Pandawa”, sudah tidak terlalu jauh lagi kok jaraknya.
Bukit Pandawa atau dahulu dikenal dengan sebutan Gunung Wungkal sebenarnya merupakan bagian dari lereng bukit yang area sekitarnya dijadikan kompleks perumahan sederhana, lokasinya sendiri tepatnya berada di Dusun Jering, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Propinsi DI Yogyakarta. Berjarak sekitar 13km dari pusat kota Jogja.
Akses untuk menuju ke spot ini sebenarnya juga merupakan akses jalan masuk ke dalam komplek perumahan sederhana yang berada disekitarnya, sesampainya dilokasi ini suasananya cukup tenang, belum ada retribusi, mungkin juga dikarenakan tempat ini belum seramai spot wisata lainnya yang sudah lebih dulu populer.
Dibagian atas bukit ini terdapat patung-patung tokoh pewayangan Pandawa Lima, mungkin hal inilah yang pada akhirnya menjadi penamaan spot ini yaitu Bukit Pandawa, hanya saja di bagian atasnya lagi juga terdapat beberapa patung lain yang sepertinya tidak nyambung dengan keberadaan patung tokoh Pandawa Lima tersebut, yaitu banyak sekali terdapat patung karakter animasi Kungfu Panda dengan berbagai pose, sepertinya jika menggunakan ilmu cocoklogi maka Bukit Pandawa=Pandawa=Panda, yang penting ada unsur kata Pandanya, maka tak heran jika sebagian orang juga menyebut lokasi ini dengan sebutan Bukit Panda (walaupun tokoh pandanya hanya berupa patung karakter kungfu panda, bukan dikarenakan disini terdapat hewan panda asli).
Spot bukit ini sendiri menghadap ke arah Barat sehingga dari sini cocok sekali sebagai tempat untuk bersantai disore hari sembari menikmati panorama matahari terbenam, mungkin pada awalnya tempat ini hendak dikonsep seperti itu, terlihat dari adanya beberapa bekas fasilitas seperti semacam panggung, tandon-tandon penampungan air, dan patung-patung panda. Sayangnya saat ini pembangunan fasilitas penunjangnya seakan sudah tidak berlanjut lagi, rumput-rumput liar tumbuh semakin meninggi diantara patung-patung panda tersebut, dan atap dari panggung juga terlihat sudah rusak.
Selain sebagai spot wisata, lokasi ini juga pernah diusulkan menjadi geo heritage atau cagar alam geologi dan warisan geologi berupa wisata edukasi kebumian karena bukit disini memiliki struktur geologi yang lebih baik berupa intrusi batuan tua yang dapat dilihat dengan jelas, serta diperkirakan berusia lebih tua dibandingkan dengan struktur batuan Gunung Merapi.
Sayangnya karena kurangnya publikasi dan promosi maka keberadaan Bukit Pandawa pun saat ini seakan kalah bersaing dengan keberadaan spot-spot wisata lainnya yang ada disekitar sini, di satu sisi mungkin hal ini menjadi baik karena kelestariannya dapat terus terjaga, namun disisi lain hal ini juga dapat berakibat buruk karena ketika keberadaan suatu tempat dianggap tidak populer maka bisa saja kedepannya lokasi ini akan hilang, entah diubah oleh pihak-pihak lain yang ingin mengubah alih fungsi spot ini menjadi hal yang menguntungkan secara bisnis oleh mereka, ataupun hilang karena dijadikan perluasan area hunian dan komersiil.
Semoga saja seiring waktu spot Bukit Pandawa ini dapat kembali bangkit dan menemukan identitasnya sehingga kembali diminati baik oleh wisatawan umum maupun oleh kalangan akademis sebagai tempat penelitian dan sarana belajar ilmu geologi.
No comments:
Post a Comment