Minggu, 14 Agustus 2022.
Hai sobat goweswisata, tak terasa ya sebentar lagi kita akan merayakan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77, semoga negeri tercinta kita ini akan selalu jaya dan semakin maju, baik itu secara infrastruktur maupun sumberdaya manusianya, sebagai warga Negara dan generasi penerus bangsa pastinya kita juga ingin dan harus bisa berpartisipasi mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita dengan susah payah dan penuh pengorbanan ini dengan karya atau sesuai keahlian yang kita miliki masing-masing, yang pastinya harus secara positif.
Nah pada postingan kali ini kita akan mengunjungi dan mengulas sebuah lokasi wisata bukit yang dulunya sempat viral dikalangan pesepeda lokal Jogja, yaitu Bukit Pangol. Selain memang karena viewnya yang menarik juga dikarenakan tanjakannya yang sering dijadikan tempat untuk melatih stamina dan teknik bagi para goweser pecinta jalan tanjakan.
Sayangnya selama masa pandemi covid19 yang berlangsung hampir sekitar 2,5 tahun, lokasi ini menjadi sepi dan seakan terlupakan, selain karena pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional tempat wisata yang saat itu kebanyakan terpaksa ditutup sementara juga dikarenakan kalah bersaing dengan banyaknya spot wisata baru yang bermunculan disetiap pelosok Yogyakarta.
Namun kini setelah pandemi mulai mereda dan keadaan mulai pulih kembali, jumlah masyarakat yang seakan haus akan tempat wisata pun juga kian meningkat, oleh sebab itu tempat ini pun mulai kembali dibenahi dengan adanya pembangunan beberapa fasilitas pendukung dan penataan yang lebih baik lagi, tentunya semua itu pasti memerlukan proses, dan sepatutnya kita mendukung pengembangan spot-spot wisata seperti ini dan juga yang lainnya agar dapat kembali populer seperti sediakala.
Bukit Pangol sendiri merupakan sebuah tebing batu yang berada di Jalan Payak Tengah, Srimulyo, Piyungan, Bantul Propinsi DIY. Untuk lebih jelasnya kalian juga bisa melihat rutenya via googlemaps dengan keyword “Bukit Pangol”, jaraknya sendiri juga tidak terlalu jauh dari pusat kota Jogja, hanya sekitar 16km saja.
Untuk rute termudahnya kalian bisa melalui Jalan Jogja-Wonosari kearah Kidsfun dan masih terus kearah Timur sampai melewati akses Jalan baru ke kawasan industri. Piyungan, sebenarnya dari jalan baru tersebut kalian juga sudah bisa melihat Puncak Bukit Pangol karena jalan baru tersebut sebenarnya membelah area perbukitan dan Puncak Bukit Pangol tepat berada diatas dinding tebing dari ruas jalan tersebut. Namun untuk menuju ke lokasi Bukit Pangol sendiri kalian masih harus terus sedikit kearah Timur sampai melewati Kantor Pemerintah Kelurahan Srimulyo, nanti setibanya di SD Negeri Kabregan tepat disamping bangunan SD tersebut ada jalan masuk ke Dusun Kabregan, nah kalian tinggal masuk ikuti jalan sampai mentok lalu belok ke kanan, ikuti jalan nanti sebelum Masjid tinggal belok ke kiri, kemudian menyeberang Jembatan dan mulai menanjak, rutenya persis dengan rute ke Bukit Tompak, bedanya hanya nanti saat di pertigaan jika kalian berbelok ke kiri maka akan menuju ke Bukit Tompak, maka untuk ke Bukit Pangol kalian tinggal ambil arah yang ke kanan, lalu ikuti jalan sampai bertemu bangunan Masjid, nanti di samping Masjid ada jalan masuk ke kiri yang menanjak, nah selamat menanjak dan sampailah kalian ke Bukit Pangol.
Saat ini di Puncak Bukit Pangol sendiri masih dalam proses pembangunan, terlihat dari adanya beberapa peralatan konstruksi dan kerangka bangunan-bangunan yang nantinya kemungkinan akan menjadi lokasi swafoto dan area kuliner. Dari atas puncak Bukit Pangol sendiri kalian bisa melihat Tebing Bukit Tompak di kejauhan serta akses jalan baru kawasan industri Piyungan yang masih belum selesai serta jembatan gantung Pasar Kebon Empring yang ada di bawah seberang tebing Bukit Pangol.
Pemandangan dari atas sini sebenarnya tidak kalah menarik dengan spot wisata perbukitan lainnya, waktu terbaik untuk berkunjung ke Bukit Pangol adalah saat sore hari karena kalian bisa menikmati keindahan panorama matahari terbenam jika cuaca sedang cerah, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja jika semua proses pembangunan ditempat ini sudah selesai maka bisa dipastikan spot ini dapat kembali populer sebagai tempat alternatif wisata dan tempat hangout baru yang nyaman untuk berkumpul bersama teman, keluarga atau orang-orang terdekat kalian, biasanya jika sebuah spot wisata sudah mulai ramai dikunjungi oleh komunitas sepeda maka tak butuh waktu lama maka spot tersebut akan mulai ramai, sehingga sering tercipta sebuah hubungan mutualisme antara pengelolaan dan promosi sebuah tempat wisata baru dengan komunitas lokal, terutama komunitas pesepeda karena para pesepeda ini biasanya akan mempromosikan tempat tersebut di grup-grup sosial media yang diikutinya, dan langkah setelahnya adalah tugas dari pengelola tempat wisata tersebutlah untuk mulai merangkul komunitas-komunitas tersebut dan terus berinovasi supaya tempat wisata miliknya memiliki ciri khas sehingga tidak kalah dengan spot-spot wisata baru lainnya yang semakin banyak bermunculan.
Dan kewajiban kita sebagai pengunjung atau wisatawan adalah dengan tetap menjaga kebersihan dan kelestarian dari setiap tempat wisata yang kita kunjungi dengan tidak membuang sampah secara sembarangan atau melakukan vandalisme seperti corat-coret dan lain sebagainya di tempat tersebut, walaupun kita berkunjung hanya untuk berfoto-foto, membuat story, vlogger, dan lainnya namun langkah kecil seperti itu tanpa kita sadari juga telah membantu spot tersebut dalam upaya mempromosikan tempatnya kepada publik secara lebih luas lagi, bagaimana sesederhana dan semudah itu kan cara kita berpartisipasi dalam membantu kemajuan dunia pariwisata di Indonesia, jadi yuk kita mulai berpartisipasi membangun dan menjaga Indonesia, salam Gowes Wisata. 🙂
No comments:
Post a Comment