Selamat Tahun Baru 2017 :) semoga di tahun yang baru ini segala sesuatunya akan menjadi lebih baik lagi.
Libur tahun baru pastinya identik dengan kegiatan berwisata, nah bagi kalian yang hendak mengunjungi Kota Yogyakarta namun masih bingung merencanakan mau kemana dan apa saja destinasi yang bisa dikunjungi di Yogyakarta mengingat di Propinsi Istimewa ini terdapat banyak sekali spot wisata yang sudah ada maupun yang baru bermunculan, coba deh masukkan Museum Benteng Vredeburg ke dalam susunan rencana perjalanan kalian selama berada di Yogyakarta.
Ada banyak alasan mengapa Museum Benteng Vredeburg harus dimasukkan kedalam susunan rencana perjalanan kalian, salah satunya adalah karena lokasi Museum ini yang sangat strategis. Museum Benteng Vredeburg berada di Jl. Ahmad Yani No.6, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122, dengan lokasinya yang ada di pusat kota yaitu tepat di titik nol km Kota Yogyakarta menjadikan akses untuk menuju Museum ini sangatlah mudah, jika kalian datang dengan menggunakan kereta api dari arah Stasiun Tugu, maka kalian tinggal berjalan kaki kearah Selatan menyusuri pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro sambil melihat dan merasakan suasana serta aktivitas perekonomian masyarakat sekitar, atau mencicipi aneka jajanan pasar yang ada di Pasar Beringharjo
Alasan lainnya berkaitan dengan keberadaan lokasi Museum ini yang strategis adalah disini selain berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg, kalian juga bisa sekalian berkeliling ke berbagai spot lainnya yang ada tidak jauh dari lokasi Museum, antara lain Pasar Beringharjo yang letaknya bersebelahan di sisi utara Museum, di Pasar yang juga merupakan pasar tertua di Yogyakarta dan merupakan Bangunan Cagar Budaya ini kalian bisa menikmati aneka jajanan pasar dan makanan khas Jogja atau mencari souvenir seperti kreasi Batik dan lainnya. Selain itu bagi penggemar wisata belanja maka kalian juga bisa berjalan kaki menyusuri sepanjang Jalan Malioboro untuk melihat dan mencari berbagai cenderamata khas Jogja. Dan jika kalian lelah sehabis berjalan kaki menyusuri sepanjang Jalan Malioboro maka tidak perlu kuatir karena kini di sepanjang jalur pedestriannya telah disediakan banyak bangku-bangku untuk beristirahat.
Tidak hanya Pasar Beringharjo dan Malioboro saja yang menjadikan lokasi Museum Benteng Vredeburg ini strategis, karena tepat diseberang pintu masuk Benteng terdapat Bangunan Gedung Agung, yaitu bangunan yang kini digunakan sebagai Istana Presiden. Sedangkan diseberang Selatan Museum juga terdapat banyak bangunan Cagar Budaya bergaya arsitektur kolonial yang menarik untuk dijadikan lokasi berfoto. Dengan kata lain jika kalian mengunjungi Museum ini maka kalian juga bisa sekaligus menikmati banyak spot lainnya yang terdapat di sekitar area Benteng.
Dengan harga tiket masuk Museum yang relatif murah yaitu Rp 2.000,- untuk orang dewasa dan Rp 1.000,- untuk anak-anak,serta jam buka Museum antara pukul 07.30 - 16.00 WIB kecuali pada hari senin dan hari libur nasional karena tutup maka tidak ada salahnya jika kalian menyempatkan waktu untuk berkunjung ke tempat ini, selain sambil berekreasi kalian juga bisa sekaligus berwisata sejarah menambah pengetahuan dan wawasan
Benteng yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1760 di atas tanah Keraton awalnya bernama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan' kemudian berganti namanya pada tahun 1867, ketika di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824), Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg pun segera mengadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai bangunan benteng yang semula bernama Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti 'Benteng Perdamaian'. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu
Didalam area Museum Benteng Vredeburg ini terdapat 2 bangunan utama yang berisi diorama dan foto-foto serta barang-barang peninggalan sejarah perjuangan para pahlawan bangsa ketika menghadapi masa penjajahan kolonial Belanda, yang menarik adalah disini juga disediakan fasilitas layar sentuh yang berisi keterangan singkat seputar diorama atau sejarah dari suatu peristiwa masa perang dahulu supaya pengunjung Museum mengerti apa yang terjadi di masa lampau yang bisa dijadikan pelajaran dimasa kini, terutama bagaimana menghargai hasil jerih payah para pejuang yang rela mengorbankan hidupnya supaya Indonesia bisa menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat sebagai satu kesatuan yang walau terdiri dari banyak suku, agama dan ras namun masing-masing bersedia berjuang dan melebur menjadi satu kesatuan.
Fasilitas layar sentuh yang berisi informasi peristiwa sejarah
Sculpture peristiwa ketika Ibu Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan
Disediakan juga game interaktif bagi pengunjung
Selain melihat isi bangunan utama dalam Museum Benteng Vredeburg, kalian juga bisa berkeliling Benteng atau naik menyusuri tembok Pagar Benteng yang dahulu digunakan sebagai sebagai area patroli dan pertahanan
Saat ini bangunan Benteng Vredeburg sendiri selain digunakan sebagai Museum juga banyak digunakan sebagai latar pemotretan, karena dengan gaya arsitektur kolonialnya yang khas menjadikan banyak penikmat fotografi tertarik untuk mengabadikannya
Jadi tidak ada salahnya kan sesekali berwisata Museum? Karena dengan begini maka kita juga bisa belajar menghargai jasa para pejuang kemerdekaan, sekaligus juga kita akan tertantang untuk mengisi masa setelah kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif dan produktif, yang bisa menjadikan diri dan lingkungan sekitar kita lebih baik lagi
No comments:
Post a Comment