Wednesday, 16 September 2015

Perjalanan Menyusuri Pantai Selatan Yogyakarta

(12/09/15) Perjalanan goweswisata kali ini merupakan multiday trip alias dilakukan lebih dari satu hari. Ya pada post-post blog belakangan ini kami merasa lebih nyaman untuk melakukan perjalanan multiday, karena dengan waktu perjalanan yang lebih panjang dan fleksibel membuat kami merasa nyaman dan tidak diburu waktu, selain itu juga membuat kami merasa lebih bebas saat mengeksplor keunikan dari suatu wilayah yang kami kunjungi.

Kali ini yang menjadi tujuan goweswisata adalah menyusuri pesisir pantai-pantai yang berada di bagian Selatan Yogyakarta. Untuk Pantai Parangtritis, Parangkusumo, dan Pantai Depok sementara kami skip dulu karena ketiga pantai tersebut sudah terlalu populer dan sudah banyak blog lain yang mengulasnya (lebih baik kami memperkenalkan pantai-pantai lainnya di bagian Selatan Yogyakarta yang belum terlalu terpublikasi dan ramai pengunjung, sehingga nantinya kalian mempunyai alternatif tujuan tempat wisata pantai lain saat berkunjung ke Yogyakarta).

Setelah pada hari sebelumnya kami mempersiapkan perlengkapan apa saja yang perlu dibawa untuk perjalanan multiday trip ini, serta melakukan cek ulang untuk berjaga-jaga supaya tidak ada peralatan yang ketinggalan, maka tepat di hari Sabtu (12/09/15) ini kami melakukan start dari Basecamp Goweswisata sekitar pukul 06.30 WIB menuju arah Selatan, rencananya kami akan melalui Jalan Bantul, untuk rutenya sendiri cukup mudah, kalian hanya tinggal mengikuti jalan tersebut lurus saja mengarah ke Selatan sampai nantinya cukup ikuti petunjuk arah menuju lokasi pantai-pantai tersebut.

Beristirahat sejenak di Kabupaten Bantul, hal yang menarik disini adalah adanya separator pemisah jalan antara kendaraan bermotor dan tidak bermotor dengan lebar jalan yang cukup lega, sehingga nyaman sekali untuk bersepeda di wilayah ini, seandainya di setiap kota juga dibuat separator seperti ini :)


Selepas Jalan Bantul kami pun hanya tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Pantai Goa Cemara, petunjuk jalan yang ada juga sudah cukup jelas sehingga kalian tidak perlu takut akan tersesat. Semakin mendekat ke arah pantai perubahan suasana semakin terasa, ditandai dengan hembusan angin yang cukup kencang, khas angin pantai, hingga akhirnya tibalah kami di depan loket pembayaran retribusi untuk masuk ke areal komplek pantai.

Pembayaran tiket masuk di Gerbang loket retribusi ini sudah mencakup untuk seluruh pantai-pantai yang ada disekitar lokasi, antara lain Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, Pantai Baru, Pantai Pandansimo dan Pantai Samas (lumayan kan kalian tinggal memilih mau mengunjungi pantai yang mana terlebih dahulu).

Terimakasih kepada Bapak Wahadi selaku Marketing dari area komplek pantai-pantai ini yang memperbolehkan kami masuk secara gratis, bahkan Beliau juga menawarkan bantuan seandainya kami butuh tempat untuk beristirahat atau menginap di sepanjang area komplek pantai tinggal hubungi beliau saja (rejeki pasangan sholeh dan nyentrik sepertinya hehe…)


Kami pun akhirnya memutuskan untuk mengunjungi Pantai Goa Cemara terlebih dahulu dengan pertimbangan sekaligus memulai dari yang terdekat dari gerbang loket.


Seperti namanya, di pantai ini banyak terdapat pohon-pohon cemara yang karena letaknya saling berdekatan sehingga antara pucuk-pucuknya membentuk lengkungan layaknya terowongan (atau Goa). Disini juga terdapat banyak tenda-tenda yang entah memang disewakan untuk pengunjung atau mungkin ada beberapa pengunjung yang membawa sendiri karena sudah merencanakan untuk bermalam atau camping di pantai ini.


Fasilitas lainnya yang terdapat di Pantai Goa Cemara ini adalah area parkir yang luas, camping ground, pendopo pertemuan, musholla, penyewaan ATV untuk berkeliling pantai (bahkan ada pemandu wisata), sedangkan untuk keperluan makan dan mandi, kalian tidak perlu kuatir karena disekitar lokasi banyak terdapat warung-warung makan serta toilet umum, dengan kata lain seandainya kalian berencana untuk melakukan camping atau kegiatan outbound di pantai ini kondisinya cukup aman kok, hanya tinggal minta ijin kepada pengelola saja :)

Setelah menemukan spot yang cukup strategis untuk memarkir sepeda-sepeda kami, maka saatnya bersiap untuk main air di sekitar pantai (oya karena karakter ombak di Pantai Selatan Jawa sudah terkenal dengan ombaknya yang besar maka bagi para pengunjung pantai dilarang untuk berenang disini, dan bagi yang membawa sanak famili atau anggota keluarga yang masih kecil harap untuk selalu diawasi ya demi keselamatannya)



Walau kami bersepeda namun saat berwisata ke pantai ya tetap harus gaya dong hehe…:D


Puas berkeliling di Pantai Goa Cemara maka kami pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi pantai berikutnya yaitu Pantai Baru Kuwaru. Kondisi jalan menuju ke lokasi pantai berikutnya sudah diaspal cukup halus dan suasananya juga relatif sepi dari kendaraan lainnya, maklumlah karena kebanyakan para wisatawan yang berkunjung Yogyakarta hanya tahu tentang Pantai Parangtritis saja jika ingin berwisata pantai

Alangkah asyiknya jika kondisi jalan beraspal di setiap daerah juga seperti ini


Di sisi kiri dan kanan jalan juga terdapat banyak tambak udang


Dan sampailah kami di lokasi pantai berikutnya, yaitu Pantai Baru Kuwaru


Hampir sama dengan di Pantai Goa Cemara, karakter pantai di Pantai Baru Kuwaru ini juga mempunyai ombak yang cukup besar sehingga pengunjung dilarang untuk berenang. Di sepanjang bibir pantai banyak terdapat perahu-perahu kecil milik nelayan yang biasa digunakan untuk menangkap ikan, disekitar lokasi pun juga banyak terdapat warung-warung makan yang menawarkan jasa untuk memasak seafood, dimana untuk ikan atau menu makanan laut lainnya para pengunjung cukup memilih dan membeli langsung dari hasil tangkapan nelayan sehingga dijamin lebih segar dan murah (serta membantu perekonomian warga setempat)


Sejenak menyegarkan pikiran dari hingar-bingar suasana kota


Dari Pantai Baru Kuwaru ini kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke pantai berikutnya, di sepanjang jalan kami sempat melihat banyak kincir-kincir angin yang digunakan atau berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga angin dan matahari


Dengan kondisi alam Indonesia yang merupakan negara tropis dimana matahari bersinar setiap harinya serta dikaruniai jumlah pantai yang tersebar dimana-mana maka tentunya tenaga angin sudah selayaknya dijadikan sumber tenaga alternatif yang potensial untuk menyuplai kebutuhan masyarakat akan energi listrik yang ramah lingkungan.


Jika saja hal tersebut (teknologi pembangkit listrik tenaga angin dan matahari) diterapkan secara merata di seluruh penjuru bumi nusantara ini maka kedepannya saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang berada di pulau-pulau lain tentunya juga dapat ikut merasakan dampak positif tersebut, yang diharapkan juga dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraannya


Tidak jauh dari Pantai Kuwaru juga terdapat akses masuk menuju pantai lainnya yaitu Pantai Baru dan pantai Pandansimo, namun karena karakteristik pantai-pantai disini hampir sama semua maka kami pun memutuskan untuk melewatinya saja (hal inilah yang menjadi perbedaan antara pantai-pantai di wilayah ini dengan pantai-pantai yang berada di wilayah Gunung Kidul, walaupun secara garis besar semua pantai-pantai tersebut masih berada dalam satu garis pantai selatan yang sama namun setiap pantai-pantai di gunung kidul mempunyai perbedaan karakteristik yang menonjol dan cukup jelas antara masing-masing pantainya walaupun jarak antar pantai tersebut berdekatan)


Setelah selesai dengan Pantai Pandansimo, Pantai Baru, Pantai Kuwaru, serta Pantai Goa Cemara, maka tujuan berikutnya adalah menuju ke Mercusuar yang ada di Pantai Samas


Mercusuar ini mempunyai ketinggian sekitar 40 meter, untuk dapat naik hingga keatasnya maka kita harus menaiki satu persatu anak tangga yang ada sampai ke lantai 8, sedangkan untuk tiket masuk naik ke atas Mercusuar ini kita akan dikenakan biaya sebesar lima ribu rupiah per orang


Awalnya sempat terpikir hmmm… sepertinya ide yang bagus untuk naik hingga ke atas Mercusuar lalu mengambil gambar suasana pantai dari atas ketinggian


Namun di lantai 8 tiba-tiba situasi (perubahan anak tangga dari yang semula melingkar menjadi total vertikal) membuat seorang yang takut akan ketinggian menjadi panik hehe… ayo Agit semangat kamu pasti bisa


Dan akhirnya dengan penuh perjuangan (dan ditemani serta disupport) akhirnya sampai juga di puncak Mercusuar. Angin bertiup sangat kencang di atas sini namun pemandangan garis pantai serta suasana sekitarnya sangat indah



Tambak-tambak udang yang ada di sekitar area komplek pantai (oya kalian lihat penampakan bukit yang ada dalam foto? Nah setelah ini kami akan melanjutkan perjalanan goweswisata menuju bukit tersebut, ada apakah disana?)


Penasaran bagaimana kelanjutan perjalanan multiday trip Goweswisata setelah ini? Tunggu di post berikutnya ya :)

Note :
Bagi para pembaca yang ingin berkunjung ke Pantai Goa Cemara ini atau ingin melakukan kegiatan camping, outbound, melihat sekaligus belajar mengenai konservasi penyu, melakukan gathering, dan lainnya, bisa menghubungi :

Bapak Wahadi selaku pihak marketing
Contact : 0818-04197658
Email : wahadiarda@gmail.com
Patihan DK 16, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta

3 comments:

  1. Ayo Bro kapan kita nanjak ke mana gitu. Tapi jangan multiday trip. Hidupku belum se-selo kalian je. :D

    ReplyDelete
  2. Wah klo nanjak bareng saya dijamin sampeyan kesel wong saya klo nanjak lelet+banyak nuntunnya hehe. Alasan multiday trip karena klo kcapean tinggal gelar tenda trus molor (bsk baru lanjut lagi), klo 1 day trip udah ga kuat klo jaraknya jauh+nanjak+mesti dipaksain pulang pula :)

    ReplyDelete
  3. wekekeke, tenang wae Bro, aq yo manusiawi kok, yo sering nuntun karena nuntun is halal, hahaha. Klo ada agenda ngepit neh kabari Bro

    ReplyDelete