Berawal dari sebuah sms yang saya terima dari teman-teman MTB yang memberitahukan bahwa mereka akan melakukan gowes jelajah wilayah selatan Yogyakarta, tepatnya daerah Sedayu, Bantul, yaitu Goa Payaman (yang notabene saya juga tidak tahu dan baru tahu ada lokasi Goa yang bernama Goa Payaman di daerah Sedayu) tentu saja langsung saya terima ajakan gowes bareng dengan mereka karena kapan lagi bisa menjelajah secara rame-rame sehingga tidak terlalu panik kalau nyasar diperjalanan hehe...
Akhirnya sekitar jam 7 pagi kami berkumpul di lokasi yang telah disepakati bersama yaitu di Pojok Benteng Kulon, setelah semua tiba dilokasi (dari yang semula direncanakan ada enam orang yang ikut, akhirnya hanya kami bertiga saja yang berangkat, karena yang lain mendadak berhalangan dan ada aktivitas lain yang tidak bisa mereka tinggalkan)
Dari pojok benteng kulon kami menuju selatan sampai di lampu merah lalu berbelok ke kanan (barat) masuk melalui jalanan perumahan dan tinggal mengikuti jalan saja, sampai tiba kearah ringroad selatan yang akan menuju lokasi desa wisata Krebet dan pemakaman Gunung Sempu
Rute jalan yang semula aspal bergelombang lambat laun berubah menjadi medan offroad (karena ada proyek perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 500m) sehingga sepeda terpaksa di tuntun (sebenarnya di gowes pun bisa jika mengendarai MTB, tetapi karena saya menggunakan Seli maka saya pun harus menuntun, karena medan yang cukup susah untuk dilalui menggunakan seli)
si seli tempur terpaksa berjuang menembus rute yang bukan habitat seli semestinya
Lepas dari jalan rusak tadi maka kami kembali memasuki rute aspal yang disambut dengan turunan dan tanjakan yang cukup menantang (bisa untuk melatih otot jantung sekalian), dan karena diantara kami bertiga tidak ada yang mempunyai hp yang dilengkapi dengan fitur GPS alhasil kami pun sempat nyasar dan bertanya kepada penduduk setempat, ditambah lagi peta yang kami print dari google maps tidak mempunyai detail jalan yang lengkap, sampai akhirnya ternyata kami berada jauh di pemakaman Gunung Sempu bagian atas
Mengikuti jalan sembari menikmati pemandangan dan suasana yang sejuk tiba-tiba saya melihat ada papan petunjuk yang bertuliskan Curug Pulosari, Nah karena sekilas saya pernah mendengar nama curug tersebut dari hasil googling maka saya pun memutuskan untuk sekalian mampir saja melihat Curug tersebut, dengan pertimbangan setelah menempuh perjalanan dengan rute tanjakan tentunya sayang kalau melewatkan obyek wisata yang kebetulan sekaligus ditemui diperjalanan
Jalan masuk menuju lokasi Curug lagi-lagi melalui jalan rusak yang cukup sempit, hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, motor, dan sepeda saja, dikarenakan ada turunan yang cukup tajam dan sempit dengan belokan yang patah,maka tidak memungkinkan bagi kendaraan roda empat untuk melaluinya, bahkan sepeda saja terpaksa kami TTB dan parkir di depan Masjid dan rumah warga
Jalan setapak menuju lokasi Curug Pulosari
dan akhirnya sampailah kami ke Curug Pulosari
Suasana di lokasi kebetulan sepi, entah karena memang lokasi ini belum banyak diketahui oleh turis atau karena akses masuknya yang sulit namun justru karena sepi inilah maka kami bisa puas dan tenang beristirahat sembari menikmati suasana disekitar curug
Setelah puas beristirahat di Curug Pulosari, tidak lupa mendokumentasikannya, maka kami pun bersiap melanjutkan perjanan lagi menuju tujuan awal yaitu Goa Payaman. Dan lagi-lagi karena minimnya papan penunjuk arah maka kami pun sempat nyasar lagi melewati Dusun Pajangan
Foto-foto sejenak di bawah patung Semar Dusun Pajangan
Dari informasi warga dan bermodalkan peta googlemaps maka kami pun diberitahu arah menuju Argorejo, Sedayu, dengan patokan sampai melewati SD Sukoharjo, jika sudah melihat SD tersebut maka ambil kearah kanan, masuk ke Gapura yang berada persis di seberang SD tersebut, ikuti jalan saja sampai akhirnya melihat jembatan biru buatan jaman belanda yang dinamakan Talang, namun sudah usang dimakan usia seperti tampak difoto ini
Dibawah jembatan terdapat aliran sungai Konteng dan bekas bendungan (sumber: http://goapayaman.blogspot.com/2013/05/jembatan-jaman-belanda-di-goa-payaman.html)
Sebenarnya tepat dekat posisi jembatan tersebut ada undakan tangga yang jika kita berjalan kaki maka tangga tersebut langsung menuju lokasi Goa Payaman, tetapi karena kami bertiga menggunakan sepeda, dan dirasa terlalu jauh jika sepeda diparkir dan ditinggal sendiri maka kami pun melanjutkan perjalanan dengan berputar dan menanjak sedikit lagi supaya kami dapat parkir di tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi Goa
Dan lagi-lagi suasana disekitar obyek wisata alam sekaligus sejarah ini sangat sepi, karena sepertinya memang keberadaan lokasi ini tidak tersosialisasikan dengan baik oleh Pemda dan dinas pariwisata setempat, bahkan penjaga pintu Goa saja tidak kami temui, sehingga agak susah untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan asal-usul sejarah Goa tersebut
Jalan masuk menuju mulut Goa Payaman
Goa payaman merupakan Goa alam yang berjumlah 2 Goa, yang bernama Goa Payaman Lanang dan Goa Payaman Wadon. Menurut masyarakat setempat Goa ini pernah sebagai tempat persembunyian dan tempat tinggal sampai wafatnya Prabu Kerta Bumi atau Browijoyo V dengan putranya yang bernama Raden Panekti beserta cantriknya. Hal ini dikuatkan dengan adanya makam disekitar goa tersebut yakni yang berada didekat goa payaman wadon. Dan makam tersebut diyakini sebagai makam dari Browijoyo V dan putranya serta 3 orang cantriknya.(sumber: http://yogyakarta.panduanwisata.com/daerah-istimewa-yogyakarta/bantul/goa-payaman-persinggahan-para-pelaku-sejarah/)
Lima buah makam yang berada diatas Goa Payaman
Goa ini pada masa perang Diponegoro, pernah sebagai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro saat kediamannya di Tegalrejo diserang oleh para tentara Belanda. Goa Lanang merupakan tempat pertapaan bagi Browijoyo V dan juga Raden Bekel Prawiro Purbo sedangkan Goa Payaman Wadon sebagai tempat beristirahat Browijoyo V dan putranya serta para cantriknya. Selain Goa di tempat ini juga ada sendang namun sudah tertutup tanah yakni sendang kawidodaren dan sendang aneh.
Rute menuju lokasi Goa Payaman bisa dilihat disini https://maps.google.com/maps/ms?msid=207406361270599240347.0004dd4a2010d399063c3&msa=0
Lihat Goa Payaman di peta yang lebih besar
lokasi detailnya seandainya hendak bertanya kepada warga dimana lokasi Goa Payaman adalah di Dusun Pereng Kulon Rt 11, Pedukuhan Kepuhan, Kelurahan Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber: http://goapayaman.blogspot.com/search?updated-max=2013-05-06T23%3A39%3A00%2B07%3A00&max-results=3#PageNo=3
Setelah puas melihat Goa Payaman maka kami pun lanjut (nanjak) lagi menuju Bumi Perkemahan Goa Payaman yang berada tidak jauh dari lokasi Goa
Tidak terasa waktu sudah beranjak siang dan matahari yang semakin menyengat panasnya, maka kami pun beranjak pulang dengan gowes santai dan pulang dengan membawa pengetahuan baru tentang potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Yogyakarta, yang walaupun ada namun keberadaannya cenderung terabaikan oleh masyarakat dan generasi muda sekarang
Beristirahat sebentar ditengah perjalanan pulang sembari menunaikan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan :)
Tuesday, 26 November 2013
Travel Blogger
Travel Blogger
Travel blogger, ya apakah sebenarnya yang dimaksud dengan travel blogger itu?apa bedanya dengan seseorang yang suka traveling?apakah travel blogger bisa disebut sebagai suatu profesi?
Berbagai pertanyaan tersebut awalnya juga sering terlintas dipikiran saya sebagai seseorang yang memang mempunyai hobby traveling, berpetualang menjelajahi daerah-daerah baru yang belum pernah saya kunjungi, dan tidak hanya sekedar mengunjungi tempat-tempat tersebut saja melainkan juga belajar sejarah dan budaya tempat-tempat tersebut, bagaimana asal-usul tempat tersebut, bagaimana budaya serta tradisi yang ada dan masih berlaku ditempat tersebut, bagaimana pola hidup masyarakat yang bertempat tinggal disekitar tempat tersebut, dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya untuk dieksplor selama berpetualang.
Sampai akhirnya saya menyimpulkan sendiri bahwa seorang travel blogger adalah lebih dari seseorang yang hobby traveling saja,melainkan ia juga senang untuk menulis semua pengalaman yang dilaluinya melalui media sosial seperti blog dan berbagai media sosial lainnya, ia rutin menulis dan mendokumentasikan tentang apa saja yang dilihat dan dialaminya selama perjalanan, ia juga jeli menangkap fenomena-fenomena atau momen menarik dalam perjalanannya dan mempunyai kepuasan untuk berbagi pengalaman tersebut kepada publik melalui tulisan dan foto-foto perjalanan, dengan gaya bertutur yang lugas, khas dan mengalir sehingga enak untuk dibaca, seakan mengajak para pembacanya turut serta dalam petualangannya dan dapat menjadi panduan bagi pembacanya yang juga ingin mencoba berpetualang seperti dirinya.
Terkadang seiring dengan rutinnya ia menulis dan diikuti oleh jumlah viewer blognya yang semakin meningkat, maka lambat laun blognya akan naik peringkat dalam layanan penyedia jasa sistem pencari informasi seperti google atau yahoo, yang tentunya juga akan menarik minat para pengiklan untuk memasang iklannya di blog mereka tersebut, dalam hal ini tentu saja seorang blogger akan mendapatkan bayaran dari sponsor jika sponsor tersebut memasang iklan di blog mereka, Selain itu tidak jarang tulisan mereka (blogger) juga menjadi sumber referensi bagi media cetak yang kebetulan sedang mencari informasi lebih mengenai daerah tersebut sehingga para blogger juga dapat menjadi kontributor penulisan di media cetak tersebut. Oleh karena itu tidaklah heran jika saat ini travel blogger juga dapat dikatakan sebagai suatu profesi atau pilihan karier bagi mereka yang memang suka dan mempunyai minat sesuai dengan hobbynya tersebut.
Selain itu suatu pekerjaan yang didasari oleh kecintaan terhadap bidang yang dikerjakannya tentu saja akan menjadikan hasil kerjanya lebih baik daripada mengerjakan suatu pekerjaan yang hanya sekedar atas dasar sedapatnya atau money-oriented saja. Orang yang mencintai pekerjaan yang dilakoninya tidak akan merasa cepat puas dan akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan melakukan inovasi-inovasi baru supaya hasil kerjanya semakin menarik dan menjadi lebih baik lagi.
Kembali kepada apa yang saya lakukan dan profesi yang saya pilih sebagai seorang travel blogger, lebih tepatnya lagi seorang bike-travel blogger, karena saya melakukan aktivitas petualangan ini menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi. Selain karena faktor kebebasan karena saya tidak perlu menunggu angkutan umum yang terkadang penuh atau jarang lewat didaerah-daerah yang saya jelajahi, saya juga tidak perlu risau dengan kenaikan tarif BBM dan membantu pemerintah dengan tidak menggunakan BBM subsidi yang semakin menipis baik anggaran maupun ketersediaannya. Dengan bersepeda maka saya juga melakukan zero-waste alias tidak membuang sampah atau limbah termasuk polusi udara dan suara selama petualangan ini, karena tujuan petualangan ini tentunya mengunjungi tempat-tempat yang menarik dan alami, sehingga sangat tidak etis jika seorang traveler (atau mereka yang menyebut dirinya traveler) membuang sampah secara sembarangan dan tidak menjaga kebersihan dari tempat-tempat yang dikunjunginya. Alasan lainnya dengan bersepeda maka saya bisa melihat lebih seksama lagi apa saja yang saya lewati selama perjalanan, karena kecepatan bersepeda bisa diatur dan tidak terlalu kencang (dimaklumi jika berjalan pelan) selain itu saya juga menjadi lebih mudah untuk berbaur dengan masyarakat didaerah yang saya kunjungi karena terasa lebih membumi
Tips menjadi seorang travel blogger :
• Banyak membaca, sehingga dalam proses penulisannya maka hasil penulisannya pun akan kaya dalam pemiihan kata (diksi), referensi, dan variatif, selain itu gaya bertutur dalam penulisannya pun juga mengalir sehingga mudah dibaca.
• Rajin menulis, karena seiring waktu maka ia akan terbiasa menemukan gaya khas bertuturnya (selain itu blogger memang berbagi melalui tulisan dan gambar)
• Menyusun rute perjalanan, lebih baik jika dimapping sesuai jarak kedekatan antar lokasi sehingga tidak berputar-putar (manfaatkanlah fasilitas googlemaps dan gps)
• Menyiapkan peralatan apa saja yang perlu dibawa terutama notes-pulpen serta kamera, karena merupakan senjata utama bagi seorang travel blogger untuk merekam perjalanannya
• Cek kondisi fisik, perjalanan lebih menarik dan menyenangkan jika dilakukan saat tubuh dalam kondisi prima, jaga kesehatan dengan pola tidur yang cukup (jangan begadang jika besoknya hendak melakukan perjalanan jauh), asupan makanan yang sehat, sarapan, lebih bagus lagi jika tidak merokok (budget uang rokok bisa untuk makan selama perjalanan, dan tidak mengotori lingkungan dengan puntung dan asap rokok)
• Atur dan periksa kendaraan yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan, karena saya menggunakan sepeda maka cek rutin sepeda sebelum dan sesudah melakukan perjalanan jauh menjadi hal wajib untuk dilakukan (tidak lupa membawa toolkit sepeda untuk mengantisipasi jika terjadi hal darurat pada sepeda selama perjalanan)
• Membawa jas hujan, karena kondisi cuaca tidak bisa diprediksi sehingga lebih baik untuk mempersiapkannya
• Membawa makanan dan minuman untuk bekal selama perjalanan, paling tidak bawa coklat atau pisang karena kadar gulanya bisa membantu mengembalikan energi yang terbuang selama perjalanan serta mencegah kekurangan kadar gula dalam tubuh yang bisa berakibat kolaps
• Jika bepergian sangat jauh usahakan dengan teman, jangan pergi sendirian karena jika terjadi keadaan darurat maka ada yang bisa menolong,bisa juga dengan membuat gelang yang berisi data diri dan nomer telp darurat untuk dihubungi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kita
• Pelajari mengenai tempat tujuan yang akan kita kunjungi sebelumnya, akses menuju kesana, larangan apa saja yang berlaku disana, dan berbagai hal yang berhubungan dengan tempat tersebut (penginapan, rute bus atau kereta jika hendak melakukan touring dalam waktu lama)
• Cari tahu komunitas lokal yang ada ditempat tersebut, jika keadaan mendesak maka kita bisa meminta bantuan kepada komunitas lokal tersebut (misal : bikepacker Indonesia, komunitas pecinta alam,dll)
• Selalu berdoa sebelum melakukan perjalanan
Dan yang terpenting juga jangan lupa bahwa tujuan terkadang bukanlah hal satu-satunya yang paling utama, justru apa yang terjadi selama perjalanannya itulah yang menjadikan kegiatan traveling ini menjadi lebih berkesan dan mengasyikkan
“Enjoy the journey, not only the destination it self”.
Memang terkadang menjadi seorang Bike-travel blogger dianggap aneh dan gila oleh beberapa orang pada umumnya karena melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda yang dipenuhi tas-tas pannier tetapi saya menikmatinya sehingga tidak terlalu memusingkan anggapan atau pandangan orang terhadap apa yang saya lakukan selama itu positif, hidup hanya sekali dan selagi mampu mengapa kita harus menjadi orang yang terkotakkan dalam cara pandang “normal” menurut orang-orang, menjadi orang yang “berbeda” secara positif juga terasa sangat menyenangkan, seperti yang pernah diucapkan oleh teman saya bahwa dengan bersepeda marilah kita menyebarkan “virus ke-bike-an” kepada orang-orang yang kita temui selama perjalanan ini.
Melakukan perjalanan atau hal apapun akan lebih menarik dan berkesan jika kita menulis dan mendokumentasikannya untuk kemudian kita bagikan kepada publik, karena paling tidak sampai kapanpun hasil tulisan kita akan selalu ada walaupun kita kelak sudah tidak ada, dan tulisan ini pun dapat terus membantu dan memotivasi mereka yang ingin melakukan hal hebat dalam hidupnya, seperti kata pepatah bahwa “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan seorang travel blogger ketika sudah tiada akan meninggalkan karya tulisnya”, jangan sampai pada akhir sisa hidup kita tidak meninggalkan apa-apa yang berarti atau berguna bagi orang lain. Lagipula kita tidak akan dirugikan apapun jika kita berbagi ilmu kepada orang lain.
Mungkin saya melakukan perjalanan ini hanya dengan menggunakan sepeda lipat biasa, namun saya telah menempuh perjalanan yang luar biasa dengannya, dan bertemu orang-orang biasa dengan kisah hidup luar biasa ditempat yang mungkin dianggap biasa saja oleh beberapa orang namun meninggalkan kesan istimewa dalam petualangan saya yang terangkum dalam blog ini.
“a man can created history and HIStory it self to share with their descendant”
Kemana petualangan ini akan berlanjut? terus ikuti saja blog ini
Travel blogger, ya apakah sebenarnya yang dimaksud dengan travel blogger itu?apa bedanya dengan seseorang yang suka traveling?apakah travel blogger bisa disebut sebagai suatu profesi?
Berbagai pertanyaan tersebut awalnya juga sering terlintas dipikiran saya sebagai seseorang yang memang mempunyai hobby traveling, berpetualang menjelajahi daerah-daerah baru yang belum pernah saya kunjungi, dan tidak hanya sekedar mengunjungi tempat-tempat tersebut saja melainkan juga belajar sejarah dan budaya tempat-tempat tersebut, bagaimana asal-usul tempat tersebut, bagaimana budaya serta tradisi yang ada dan masih berlaku ditempat tersebut, bagaimana pola hidup masyarakat yang bertempat tinggal disekitar tempat tersebut, dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya untuk dieksplor selama berpetualang.
Sampai akhirnya saya menyimpulkan sendiri bahwa seorang travel blogger adalah lebih dari seseorang yang hobby traveling saja,melainkan ia juga senang untuk menulis semua pengalaman yang dilaluinya melalui media sosial seperti blog dan berbagai media sosial lainnya, ia rutin menulis dan mendokumentasikan tentang apa saja yang dilihat dan dialaminya selama perjalanan, ia juga jeli menangkap fenomena-fenomena atau momen menarik dalam perjalanannya dan mempunyai kepuasan untuk berbagi pengalaman tersebut kepada publik melalui tulisan dan foto-foto perjalanan, dengan gaya bertutur yang lugas, khas dan mengalir sehingga enak untuk dibaca, seakan mengajak para pembacanya turut serta dalam petualangannya dan dapat menjadi panduan bagi pembacanya yang juga ingin mencoba berpetualang seperti dirinya.
Terkadang seiring dengan rutinnya ia menulis dan diikuti oleh jumlah viewer blognya yang semakin meningkat, maka lambat laun blognya akan naik peringkat dalam layanan penyedia jasa sistem pencari informasi seperti google atau yahoo, yang tentunya juga akan menarik minat para pengiklan untuk memasang iklannya di blog mereka tersebut, dalam hal ini tentu saja seorang blogger akan mendapatkan bayaran dari sponsor jika sponsor tersebut memasang iklan di blog mereka, Selain itu tidak jarang tulisan mereka (blogger) juga menjadi sumber referensi bagi media cetak yang kebetulan sedang mencari informasi lebih mengenai daerah tersebut sehingga para blogger juga dapat menjadi kontributor penulisan di media cetak tersebut. Oleh karena itu tidaklah heran jika saat ini travel blogger juga dapat dikatakan sebagai suatu profesi atau pilihan karier bagi mereka yang memang suka dan mempunyai minat sesuai dengan hobbynya tersebut.
Selain itu suatu pekerjaan yang didasari oleh kecintaan terhadap bidang yang dikerjakannya tentu saja akan menjadikan hasil kerjanya lebih baik daripada mengerjakan suatu pekerjaan yang hanya sekedar atas dasar sedapatnya atau money-oriented saja. Orang yang mencintai pekerjaan yang dilakoninya tidak akan merasa cepat puas dan akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan melakukan inovasi-inovasi baru supaya hasil kerjanya semakin menarik dan menjadi lebih baik lagi.
Kembali kepada apa yang saya lakukan dan profesi yang saya pilih sebagai seorang travel blogger, lebih tepatnya lagi seorang bike-travel blogger, karena saya melakukan aktivitas petualangan ini menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi. Selain karena faktor kebebasan karena saya tidak perlu menunggu angkutan umum yang terkadang penuh atau jarang lewat didaerah-daerah yang saya jelajahi, saya juga tidak perlu risau dengan kenaikan tarif BBM dan membantu pemerintah dengan tidak menggunakan BBM subsidi yang semakin menipis baik anggaran maupun ketersediaannya. Dengan bersepeda maka saya juga melakukan zero-waste alias tidak membuang sampah atau limbah termasuk polusi udara dan suara selama petualangan ini, karena tujuan petualangan ini tentunya mengunjungi tempat-tempat yang menarik dan alami, sehingga sangat tidak etis jika seorang traveler (atau mereka yang menyebut dirinya traveler) membuang sampah secara sembarangan dan tidak menjaga kebersihan dari tempat-tempat yang dikunjunginya. Alasan lainnya dengan bersepeda maka saya bisa melihat lebih seksama lagi apa saja yang saya lewati selama perjalanan, karena kecepatan bersepeda bisa diatur dan tidak terlalu kencang (dimaklumi jika berjalan pelan) selain itu saya juga menjadi lebih mudah untuk berbaur dengan masyarakat didaerah yang saya kunjungi karena terasa lebih membumi
Tips menjadi seorang travel blogger :
• Banyak membaca, sehingga dalam proses penulisannya maka hasil penulisannya pun akan kaya dalam pemiihan kata (diksi), referensi, dan variatif, selain itu gaya bertutur dalam penulisannya pun juga mengalir sehingga mudah dibaca.
• Rajin menulis, karena seiring waktu maka ia akan terbiasa menemukan gaya khas bertuturnya (selain itu blogger memang berbagi melalui tulisan dan gambar)
• Menyusun rute perjalanan, lebih baik jika dimapping sesuai jarak kedekatan antar lokasi sehingga tidak berputar-putar (manfaatkanlah fasilitas googlemaps dan gps)
• Menyiapkan peralatan apa saja yang perlu dibawa terutama notes-pulpen serta kamera, karena merupakan senjata utama bagi seorang travel blogger untuk merekam perjalanannya
• Cek kondisi fisik, perjalanan lebih menarik dan menyenangkan jika dilakukan saat tubuh dalam kondisi prima, jaga kesehatan dengan pola tidur yang cukup (jangan begadang jika besoknya hendak melakukan perjalanan jauh), asupan makanan yang sehat, sarapan, lebih bagus lagi jika tidak merokok (budget uang rokok bisa untuk makan selama perjalanan, dan tidak mengotori lingkungan dengan puntung dan asap rokok)
• Atur dan periksa kendaraan yang akan digunakan untuk melakukan perjalanan, karena saya menggunakan sepeda maka cek rutin sepeda sebelum dan sesudah melakukan perjalanan jauh menjadi hal wajib untuk dilakukan (tidak lupa membawa toolkit sepeda untuk mengantisipasi jika terjadi hal darurat pada sepeda selama perjalanan)
• Membawa jas hujan, karena kondisi cuaca tidak bisa diprediksi sehingga lebih baik untuk mempersiapkannya
• Membawa makanan dan minuman untuk bekal selama perjalanan, paling tidak bawa coklat atau pisang karena kadar gulanya bisa membantu mengembalikan energi yang terbuang selama perjalanan serta mencegah kekurangan kadar gula dalam tubuh yang bisa berakibat kolaps
• Jika bepergian sangat jauh usahakan dengan teman, jangan pergi sendirian karena jika terjadi keadaan darurat maka ada yang bisa menolong,bisa juga dengan membuat gelang yang berisi data diri dan nomer telp darurat untuk dihubungi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kita
• Pelajari mengenai tempat tujuan yang akan kita kunjungi sebelumnya, akses menuju kesana, larangan apa saja yang berlaku disana, dan berbagai hal yang berhubungan dengan tempat tersebut (penginapan, rute bus atau kereta jika hendak melakukan touring dalam waktu lama)
• Cari tahu komunitas lokal yang ada ditempat tersebut, jika keadaan mendesak maka kita bisa meminta bantuan kepada komunitas lokal tersebut (misal : bikepacker Indonesia, komunitas pecinta alam,dll)
• Selalu berdoa sebelum melakukan perjalanan
Dan yang terpenting juga jangan lupa bahwa tujuan terkadang bukanlah hal satu-satunya yang paling utama, justru apa yang terjadi selama perjalanannya itulah yang menjadikan kegiatan traveling ini menjadi lebih berkesan dan mengasyikkan
“Enjoy the journey, not only the destination it self”.
Memang terkadang menjadi seorang Bike-travel blogger dianggap aneh dan gila oleh beberapa orang pada umumnya karena melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda yang dipenuhi tas-tas pannier tetapi saya menikmatinya sehingga tidak terlalu memusingkan anggapan atau pandangan orang terhadap apa yang saya lakukan selama itu positif, hidup hanya sekali dan selagi mampu mengapa kita harus menjadi orang yang terkotakkan dalam cara pandang “normal” menurut orang-orang, menjadi orang yang “berbeda” secara positif juga terasa sangat menyenangkan, seperti yang pernah diucapkan oleh teman saya bahwa dengan bersepeda marilah kita menyebarkan “virus ke-bike-an” kepada orang-orang yang kita temui selama perjalanan ini.
Melakukan perjalanan atau hal apapun akan lebih menarik dan berkesan jika kita menulis dan mendokumentasikannya untuk kemudian kita bagikan kepada publik, karena paling tidak sampai kapanpun hasil tulisan kita akan selalu ada walaupun kita kelak sudah tidak ada, dan tulisan ini pun dapat terus membantu dan memotivasi mereka yang ingin melakukan hal hebat dalam hidupnya, seperti kata pepatah bahwa “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan seorang travel blogger ketika sudah tiada akan meninggalkan karya tulisnya”, jangan sampai pada akhir sisa hidup kita tidak meninggalkan apa-apa yang berarti atau berguna bagi orang lain. Lagipula kita tidak akan dirugikan apapun jika kita berbagi ilmu kepada orang lain.
Mungkin saya melakukan perjalanan ini hanya dengan menggunakan sepeda lipat biasa, namun saya telah menempuh perjalanan yang luar biasa dengannya, dan bertemu orang-orang biasa dengan kisah hidup luar biasa ditempat yang mungkin dianggap biasa saja oleh beberapa orang namun meninggalkan kesan istimewa dalam petualangan saya yang terangkum dalam blog ini.
“a man can created history and HIStory it self to share with their descendant”
Kemana petualangan ini akan berlanjut? terus ikuti saja blog ini
Wednesday, 13 November 2013
Lonely Traveler to Kenteng, Kulon Progo, Yogyakarta
Seperti biasa untuk mengusir rasa jenuh maka kegiatan paling simple yang biasa saya lakukan adalah melakukan perjalanan gowes wisata sembari menangkap dan menikmati momen perjalanan untuk dishare di blog ini hehe... Dan tujuan kali ini sebenarnya pernah saya share tapi waktu itu gowes dilakukan dengan menggunakan sepeda MTB, nah kali ini saya akan mencoba mengulang perjalanan dengan menggunakan seli tempur :)
Start jam 7 pagi dengan perasaan bingung apakah cuaca mendukung, maklum bulan-bulan ini Jogja rutin diguyur hujan setiap harinya, tapi ya sudahlah daripada kebanyakan mikir dan hanya menunggu, maka saya pun langsung menyiapkan seli tempur pacific 2980. tidak lupa membawa raincoat dan coverbag untuk berjaga-jaga seandainya hujan turun ditengah perjalanan
Gowes pagi hari memang menyenangkan, apalagi malam hari sebelumnya turun hujan yang cukup deras sehingga udara pagi harinya terasa dingin dan sejuk. Kemacetan pun seperti biasa sudah menjadi hal rutin di jalanan utama Kota Jogja, ya modernisasi sepertinya mulai berimbas terhadap peningkatan volume kendaraan bermotor di Kota ini, dari mulai para pegawai kantoran sampai anak sekolah pun semua menggunakan kendaraan bermotor.
Untunglah dengan bentuk yang ringkas dan mungil, maka seli tempur bisa masuk kejalan-jalan perumahan dan gang tanpa mengganggu warga sekitar, sehingga saya pun terbebas dari kemacetan, selain itu saya juga bisa melihat aktivitas para warga jogja dan menyapa siapapun yang ditemui dengan senyuman :)
lepas dari tugu Jogja terus kearah barat melewati ringroad maka suasana pedesaan pun mulai saya temui, aktivitas para pedagang di pasar serta petani yang mulai bekerja di sawahnya membuat mood gowes kali ini semakin bertambah (tentunya juga karena udara yang semakin sejuk dan minim polusi)
Perjalanan yang hanya lurus dan landai (sesekali terdapat tanjakan dan turunan kecil) akhirnya membawa saya dan seli tempur hingga ke Jembatan Kulon Progo yang ditandai dengan turunan yang sangat mantaaabbbbs :D dan seperti biasa pemotretan narsis pun tidak lupa dilakukan disini hehe :D
suasana jalan yang lengang mebuat pemotretan berjalan santai tanpa gangguan
aktivitas para penambang pasir vulkanik merapi di pinggiran sungai progo
setelah sesi fot-foto maka harus bersiap menyambut tanjakan didepan, ayo cemungudh kaka :D
Untunglah si seli tempur sudah dilengkapi dengan tas pannier, karena sejak awal memang si seli dipersiapkan untuk jadi kendaraan gowes kuliner sekalian hehe :D
mampir dulu ke pasar kenteng untuk jajan cemilan pasar, dipasar pun si seli jadi idola ibu-ibu yang penasaran dengan sepeda lipat,hmmm enaknya jajan apa saja yah? banyak pilihan malah bikin bingung :)
selesai jajan maka saatnya meneruskan perjalanan,dan setelah sampai di jalan masuk area persawahan warga, maka saatnya isi perut dulu sembari menghirup udara bersih sepuas-puasnya (jangan lupa membawa kantong plastik cadangan untuk membuang sampah, sehingga jangan buang sampah sembarangan)
suasana yang sejuk, tenang, udara bersih, perut kenyang, malah membuat saya jadi betah (dan ngantuk) hehe,akhirnya lanjut lagi sesi foto-fotonya
sejauh mata memandang hanya hamparan sawah dikelilingi perbukitan
beranjak siang sudah waktunya untuk pulang, karena biasanya hujan turun sore hari, ayo bersiap :)
rute pulang sama dengan rute berangkat sebelumnya, hanya lebih santai karena sekalian melihat apa saja yang ada disepanjang perjalanan
berhenti sebentar ditengah lapangan untuk istirahat dan minum :)
Tepat pukul 13.30 akhirnya sampai juga dirumah, beristirahat sebentar dan melihat total jarak perjalanan kali ini
akhirnya cukup sudah petualangan hari ini bersama si seli tempur, bersiap untuk petualangan berikutnya
ternyata memang membuktikan bahwa dengan sepeda apapun, baik yang mahal maupun murah sebenarnya bisa dijadikan alat tranportasi sehari-hari, sehingga mampu mengurangi kemacetan dan turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat, selain itu juga membuat si Cyclist menjadi lebih aware dengan lingkungan sekitarnya, karena ia menjadi mampu melihat apapun yang ada dan terjadi selama perjalananya yang terkadang luput dari perhatian ketika menggunakan kendaraan bermotor yang berkejaran dengan waktu
mengutip dari kata-kata seorang rekan gowes bahwa mungkin seorang yang menggunakan sepeda untuk menempuh perjalanan jauh walaupun dihadapkan pada banyaknya pilihan kenyamanan yang ditawarkan oleh kendaraan bermotor sering dianggap gila dan nekat tetapi memang itulah yang menjadikan seorang pria susah dimengerti oleh wanita dan beberapa orang yang berpikiran "dalam kotak formalitas baku", karena dalam hidup yang relatif singkat ini "a man can created history and HIStory" yang akan diceritakan kepada keturunannya dan generasi yang akan datang, sehingga mereka mengerti bahwa hidup sebenarnya mempunyai banyak pilihan :)
Start jam 7 pagi dengan perasaan bingung apakah cuaca mendukung, maklum bulan-bulan ini Jogja rutin diguyur hujan setiap harinya, tapi ya sudahlah daripada kebanyakan mikir dan hanya menunggu, maka saya pun langsung menyiapkan seli tempur pacific 2980. tidak lupa membawa raincoat dan coverbag untuk berjaga-jaga seandainya hujan turun ditengah perjalanan
Gowes pagi hari memang menyenangkan, apalagi malam hari sebelumnya turun hujan yang cukup deras sehingga udara pagi harinya terasa dingin dan sejuk. Kemacetan pun seperti biasa sudah menjadi hal rutin di jalanan utama Kota Jogja, ya modernisasi sepertinya mulai berimbas terhadap peningkatan volume kendaraan bermotor di Kota ini, dari mulai para pegawai kantoran sampai anak sekolah pun semua menggunakan kendaraan bermotor.
Untunglah dengan bentuk yang ringkas dan mungil, maka seli tempur bisa masuk kejalan-jalan perumahan dan gang tanpa mengganggu warga sekitar, sehingga saya pun terbebas dari kemacetan, selain itu saya juga bisa melihat aktivitas para warga jogja dan menyapa siapapun yang ditemui dengan senyuman :)
lepas dari tugu Jogja terus kearah barat melewati ringroad maka suasana pedesaan pun mulai saya temui, aktivitas para pedagang di pasar serta petani yang mulai bekerja di sawahnya membuat mood gowes kali ini semakin bertambah (tentunya juga karena udara yang semakin sejuk dan minim polusi)
Perjalanan yang hanya lurus dan landai (sesekali terdapat tanjakan dan turunan kecil) akhirnya membawa saya dan seli tempur hingga ke Jembatan Kulon Progo yang ditandai dengan turunan yang sangat mantaaabbbbs :D dan seperti biasa pemotretan narsis pun tidak lupa dilakukan disini hehe :D
suasana jalan yang lengang mebuat pemotretan berjalan santai tanpa gangguan
aktivitas para penambang pasir vulkanik merapi di pinggiran sungai progo
setelah sesi fot-foto maka harus bersiap menyambut tanjakan didepan, ayo cemungudh kaka :D
Untunglah si seli tempur sudah dilengkapi dengan tas pannier, karena sejak awal memang si seli dipersiapkan untuk jadi kendaraan gowes kuliner sekalian hehe :D
mampir dulu ke pasar kenteng untuk jajan cemilan pasar, dipasar pun si seli jadi idola ibu-ibu yang penasaran dengan sepeda lipat,hmmm enaknya jajan apa saja yah? banyak pilihan malah bikin bingung :)
selesai jajan maka saatnya meneruskan perjalanan,dan setelah sampai di jalan masuk area persawahan warga, maka saatnya isi perut dulu sembari menghirup udara bersih sepuas-puasnya (jangan lupa membawa kantong plastik cadangan untuk membuang sampah, sehingga jangan buang sampah sembarangan)
suasana yang sejuk, tenang, udara bersih, perut kenyang, malah membuat saya jadi betah (dan ngantuk) hehe,akhirnya lanjut lagi sesi foto-fotonya
sejauh mata memandang hanya hamparan sawah dikelilingi perbukitan
beranjak siang sudah waktunya untuk pulang, karena biasanya hujan turun sore hari, ayo bersiap :)
rute pulang sama dengan rute berangkat sebelumnya, hanya lebih santai karena sekalian melihat apa saja yang ada disepanjang perjalanan
berhenti sebentar ditengah lapangan untuk istirahat dan minum :)
Tepat pukul 13.30 akhirnya sampai juga dirumah, beristirahat sebentar dan melihat total jarak perjalanan kali ini
akhirnya cukup sudah petualangan hari ini bersama si seli tempur, bersiap untuk petualangan berikutnya
ternyata memang membuktikan bahwa dengan sepeda apapun, baik yang mahal maupun murah sebenarnya bisa dijadikan alat tranportasi sehari-hari, sehingga mampu mengurangi kemacetan dan turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat, selain itu juga membuat si Cyclist menjadi lebih aware dengan lingkungan sekitarnya, karena ia menjadi mampu melihat apapun yang ada dan terjadi selama perjalananya yang terkadang luput dari perhatian ketika menggunakan kendaraan bermotor yang berkejaran dengan waktu
mengutip dari kata-kata seorang rekan gowes bahwa mungkin seorang yang menggunakan sepeda untuk menempuh perjalanan jauh walaupun dihadapkan pada banyaknya pilihan kenyamanan yang ditawarkan oleh kendaraan bermotor sering dianggap gila dan nekat tetapi memang itulah yang menjadikan seorang pria susah dimengerti oleh wanita dan beberapa orang yang berpikiran "dalam kotak formalitas baku", karena dalam hidup yang relatif singkat ini "a man can created history and HIStory" yang akan diceritakan kepada keturunannya dan generasi yang akan datang, sehingga mereka mengerti bahwa hidup sebenarnya mempunyai banyak pilihan :)
Friday, 1 November 2013
Agrowisata Tanaman Organik Dusun Balangan
Petualangan Tim goweswisata kali ini berlangsung pada hari Selasa (29 Okt 2013) lalu, ketika beberapa hari sebelumnya kami mendapat tawaran untuk berwisata Agro dari salah seorang pengelola Lahan budidaya sayuran organik kelompok Tani Organik Merapi (TOM).
Kalau biasanya sebuah blog yang dibuat oleh seorang pecinta sepeda atau penikmat gowes hanya berisi seputar trek bersepeda yang menantang adrenaline atau tips dan trik tentang perawatan sepeda, maka kali ini tim kami mencoba menyajikan sudut pandang lain bahwa bagaimanapun juga selain sebagai sarana penyaluran hobby bersepeda dan olahraga, maka sepeda juga dapat dijadikan sebagai sarana transportasi yang menunjang mobilitas dalam melakukan sebuah liputan petualangan perjalanan dengan bersepeda :)
awal keberangkatan, sepeda sudah di cek, bawaan sudah dicek dan dipacking dengan rapi, perbekalan sudah siap, ready, go (tapi narsis dulu)
Karena pada petualangan kali ini rute yang banyak dilalui adalah onroad dan dengan pertimbangan beban bawaan yang cukup banyak, maka sepeda yang digunakan adalah cukup dengan seli tempur saja hehe. Rute awal cukup santai dari Gedongkuning sampai ringroad Gejayan menuju Jalan Kaliurang, aspal datar sehingga gowes cukup santai.
Nah sesampainya di Jalan Kaliurang setelah km.10 maka rute aspal mulai memperlihatkan tantangannya yaitu medan yang menanjak, aspal tapi nanjak, ditambah kondisi cuaca yang mataharinya lagi tebar pesona semakin membuat stamina ditantang (kalau sudah mulai cape mengayuh maka silahkan di-TTB alias Tuntun Bike saja)
dari Jalan Kaliurang kita tinggal terus saja ke Utara sampai kira-kira Jakal km.18 setelah melewati Rumah sakit dan ketemu lampu merah Pakem, maka kita tinggal belok menuju arah kali adem, lurus saja sampai ketemu SPBU kemudian kekiri kemudian belok kanan menuju Dusun Balangan, patokannya sampai melihat gapura selamat datang seperti ini
Setelah melihat penanda selamat datang tersebut lurus saja ikuti jalan (yang lagi-lagi menanjak) sampai bertemu Pertigaan Toserba WS kemudian belok kanan kira-kira 300m, nanti disebalah kanan ada banner TOM (Tani oraganik Merapi) yang kondisi jalan masuknya offroad hehe
Kira-kira 150m dari banner tersebut maka kita sampai di lokasi Lahan Budidaya Sayuran Organik TOM tersebut, pas diujung akhir jalan sehingga mudah terlihat. Dari situ kemudian kami bertemu dengan Pak Yoko yang menjadi salah seorang pengurus Kelompok Tani Organi Merapi tersebut, oleh Beliau kami pun diajak berkeliling dan dijelaskan mengenai cara membudidayakan tanaman serta sayuran organik, tidak lupa kami pun bertanya mengenai manfaat dan khasiat dari tanaman-tanaman tersebut.
Kondisi udara yang masih sejuk dan minim polusi serta banyaknya tanaman hijau membuat kami betah berlama-lama disitu hehe, rasa lelah akibat menanjak siang hari bolong ditengah polusi kendaraan bermotor menjadi terobati dengan segarnya suasana disekitar lahan pertanian
Bukti bahwa kondisi lingkungan masih asri adalah masih banyaknya hewan yang ikutan narsis saat pemotretan, contohnya seperti yang ini
Berikut ini kami mencoba menyajikan beberapa informasi mengenai tanaman-tanaman organik dan herbal yang ada di lokasi tersebut sekaligus dengan manfaatnya serta cara mengonsumsinya, semoga membantu para pembaca semua yang kebetulan tertarik untuk mulai menanam atau membuat apotek hidup dipekarangan rumahnya masing-masing :)
Sayuran Okra (Abelmoschus Esculentus)
Termasuk tanaman genus Hibiscus dari famili Malvaceae (kapas-kapasan)
Menurut Ms. Sylvia Zook PhD, seorang ahli gizi dari University of Illinois, Tanaman Okra berkhasiat untuk :
- Menstabilkan pencernaan makanan dan menetralisir asam
- Mengontrol kadar gula darah dengan membatasi tingkat dimana gula diserap dari saluran usus
- Obat Diabetes Melitus
- Lendir Okra mengikat asam empedu atau kelebihan kolesterol dan membawa racun yang terkandung dalam asam empedu tersebut
- Membantu melumasi usu besar sehingga membantu mencegah dan memperbaiki sembelit (menjaga saluran usus tetap sehat)
- Serat Okra sangat baik untuk memberi makan bakteri baik (Probiotik) sehingga baik untuk kesehatan saluran usus
- Baik bagi mereka yang merasa lemah, letih, dan dalam keadaan depresi
- Menyembuhkan bisul dan menjaga kelenturan sendi
- Menyembuhkan radang paru-paru, sakit tenggorokan. dan iritasi usus besar
- Menurunkan berat badan dan menyuburkan rambut
- Melindungi terhadap penyakit jantung
- Mengurangi resiko beberapa jenis kanker, terutama kanker kolon
Cara Meramunya :
- Buah Okra yang masih muda teksturnya, segar dan lembek 1 buah dipotong-potong menjadi beberapa iris, lalu dimasukkan dalam segelas air panas, kemudian diminum selagi hangat (sebaiknya diminum pagi hari sebelum makan setiap harinya) karena akan membuat lambung kita terisi serat yang berkadar tinggi dari lendir okra tersebut, Lendir itulah yang menstabilkan gula darah
Manfaat menanam okra :
- Cara membudidayakannya relatif mudah, cukup dengan menanam biji okra kedalam tanah, diberi pupuk untuk menambah nutrisi, kemudian disiram (biasanya setelah 1 minggu terlihat kecambahnya mulai tumbuh)
- Di India, okra telah berhasil digunakan sebagai pengganti plasma darah. Untuk mempertahankan sebagian besar nutrisi okra maka cara memasaknya harus dengan api kecil atau dikukus, beberapa bahkan dimakan mentah-mentah untuk memastikan bahwa lendir yang sangat berharga yang terkandung didalamnya tidak hilang karena panas tinggi
- Protein dan minyak (dapat mencapai 40%) yang terkandung dalam benih okra berfungsi sebagai sumber pertama kadar protein nabati
- Vitamin C yang terkandung pada okra merupakan anti oksidan kuat dan anti inflamasi yang mengurangi timbulnya gejala asma (1/2 cangkir okra matang mengandung lebih dari 13 mg. vitamin C)
- Minyak biji okra kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan asam linoleat
- Buah okra mengandung protein yang cukup tinggi, yaitu 3,9% dan lemak 2,05%. Energi dalam 100gr buah okra sebesar 40 kkal, mineral dalam buah okra adalah kalium (6,68%) dan fosfor (0,77%)
- Okra termasuk sayuran hijau dalam bentuk buah yang kaya serat pangan, selain serat, okra juga mengandung glutation. Serat sangat penting bagi tubuh karena dapat mencegah konstipasi (susah buang air besar), obesitas, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), diabetes (kencing manis), dan kanker kolon (kanker usus besar)
- Warna hijau pada sayuran okra disebabkan adanya pigmen klorofil yang memiliki sejuta manfaat karena bersifat anti radang, anti mutagenik, anti kanker, dan anti oksidan yang dapat mencegah kanker hati dan kanker kolon
- Sebagai anti oksidan, klorofil dapat mencegah oksitasi kolesterol jahat oleh radikal bebas, sehingga pembentukan plak pada pembuluh darah (aterosklerosis) dapat dicegah
sumber :
- agroklinik.wordpress.com
- kupukupudanpelangi.blogspot.com
Lidah Buaya
Manfaat dan khasiat Lidah Buaya :
- Mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang kerap beraktivitas diluar ruangan
- Mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh cuaca, seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas dan iritasi ringan atau ruam
- Memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh
- mengatasi rasa tidak nyaman pada kulit yang disebabkan alergi atau iritasi yang diakibatkan oleh alat cukur
- Mengatasi luka bakar ringan
- Meredakan kulit yang melepuh
- Dapat digunakan sebagai krim anti penuaan dini atau mengatasi keriput
- Mengobati ruam akibat terkena getah tanaman
- Mengatasi rasa gatal akibat terkena gigitan serangga
Bayam Merah
Rosela Merah
Tomat Sayur
Semoga tulisan kali ini bermanfaat bagi semua pembaca yang benar-benar ingin mencoba pola hidup yang sehat melalui cara-cara yang alami, karena bagaimanapun juga yang alami tentunya selalu lebih baik daripada yang buatan (selain itu lebih murah tentunya)
Selain itu jangan lupa untuk mengontrol asupan makanan yang masuk ketubuh kita, hindari memakan makanan berpengawet, Junk Food, alkohol, dan rokok, serta rutin berolahraga atau bergerak (tidak perlu membayangkan olahraga berat, cukup dengan menggunakan tangga ketika kita ingin naik ke lantai berikutnya di rumah atau kantor, berjalan kaki saat menuju lokasi yang dekat)serta tidak begadang, karena bagaimanapun juga saat tidur maka sel-sel dalam tubuh melakukan perbaikan pada sel yang rusak ketika tubuh kita dalam keadaan rileks
Sedangkan manfaat bagi lingkungan sekitar antara lain, dengan kita menanam tanaman maka kita melakukan gerakan penghijauan dan mengurangi tingkat polusi yang semakin parah. Dengan kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, mulai berjalan kaki atau naik sepeda maka kita membantu mengurangi kemacetan dan polusi (maka kita mengambil bagian menuju perubahan yang lebih baik) tidak sekedar mengeluh karena kemacetan yang disebabkan oleh gaya hidup mereka yang hanya menuntut tapi tidak mau berubah atau membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik
Jadi tunggu apalagi? mulailah beralih ke pola hidup sehat, karena lingkungan yang sehat dibentuk oleh pemikiran-pemikiran yang sehat dan diikuti dengan aksi nyata menuju perubahan tersebut selain itu karena saat ini kesehatan itu mahal hehe, jadi janganlah menukar kesehatan yang kita miliki dengan gaya hidup kenikmatan sesaat saja
"perubahan dimulai dari hal terkecil yang kemudian ditularkan kepada yang lain"
Subscribe to:
Posts (Atom)