Halo sobat penikmat Gowes Wisata, semoga kalian selalu sehat dan tetap menikmati kegiatan bersepeda ya, apalagi di Bulan Ramadhan kali ini setidaknya jangan sampai kalian malas dan tidak meluangkan waktu untuk sekedar berolahraga ringan, tetap bergerak supaya stamina tubuh tetap terjaga 🚴.
Baiklah di postingan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu bagian sepeda yang sangat berperan dalam menentukan kenyamanan kita saat bersepeda, yaitu sadel atau jok sepeda.
Bagi para pemula atau orang awam, kebanyakan dari kita tidak terlalu memusingkan urusan upgrade parts atau aksesoris sepeda, tetapi seiring waktu ketika kita mencoba menekuni hobby bersepeda ini dan belajar mengenai seluk-beluknya pastinya mulai timbul rasa penasaran untuk meng-upgrade sepeda yang kita miliki, baik itu karena memang untuk mengejar faktor kenyamanan ataupun sekedar untuk mempercantik tampilannya. Disinilah pentingnya kita untuk belajar memilah antara kebutuhan versus keinginan, karena di luar sana pastinya bertebaran banyak parts dan penjual aksesoris sepeda dengan bentuk yang terlihat menarik dan membuat lapar mata, namun pada akhirnya beberapa fancy stuff tersebut tetap terasa tidak nyaman saat kita gunakan.
Sadel sepeda sebagai salah satu komponen atau bagian dari sepeda memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan kenyamanan, terutama bagi kalian yang sering bersepeda dalam durasi yang cukup lama, misalnya touring atau commuting.
Penggunaan sadel yang tidak sesuai akan membuat kita merasa tidak nyaman, cepat lelah dan merasa kram (terutama pada bagian tulang duduk atau sit bone), yang mana jika hal tersebut diabaikan bukan tidak mungkin kedepannya justru akan berakibat kepada hal yang lebih serius seperti masalah medis, mempengaruhi postur tubuh, dan lainnya. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih sadel yang sesuai dengan kebutuhan kita?
Saya membuat tulisan mengenai sadel ini pun berdasarkan pengalaman setelah mencoba berbagai jenis sadel, mulai dari sadel bawaan asli sepeda hingga sadel aftermarket dengan berbagai bentuk, ukuran, material, brand, dan faktor lainnya, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada sadel yang benar-benar 100% sempurna dalam artian tidak ada sadel yang bersifat all in one, dimana satu jenis sadel bisa nyaman untuk digunakan atau diterapkan pada berbagai aliran bersepeda yang berbeda-beda, karena setiap dari kita memiliki riding passion yang berbeda, setting sepeda yang berbeda, perbedaan fleksibilitas, dan variasi pada lebar tulang duduk setiap orang. Terlebih rasa nyaman itu sendiri pun sebenarnya bersifat subyektif pada setiap orang, setiap individu memiliki tolak ukur kenyamanan versi mereka sendiri yang berbeda antara satu pesepeda dengan pesepeda lainnya, baik itu dari mereka yang sealiran maupun yang bebeda aliran gaya bersepedanya.
Umumnya ketika kita mempertimbangkan untuk mulai mengganti sadel asli bawaan sepeda biasanya kebanyakan didasari oleh rasa bosan, bentuk yang kurang menarik, dan tentunya rasa tidak nyaman menggunakan sadel asli bawaan sepeda itu sendiri. Oleh karena itu faktor budget, bentuk, warna, dan brand biasanya menjadi prioritas dan memegang porsi perhatian terbesar kebanyakan orang saat mulai meng-upgrade, sangat sedikit pengguna yang mengupgrade sadel dengan prioritas dimensi sadel ideal, material, dan riding style masing-masing.
Bagi kalian yang masih bingung menentukan sadel seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan bersepeda kalian, yuk kita analisa dan jabarkan satu persatu penyebab rasa ketidaknyamanan dan ketidak puasan kalian terhadap sadel bawaan asli sepeda masing-masing sebelum memutuskan untuk mengganti dan membeli sadel aftermarket diluar sana.
Bike Fitting dan Posisi Gaya Bersepeda
Ingat baik-baik kedua faktor ini dalam memilih atau menentukan jenis sadel seperti apa yang nantinya akan kalian cari. Terkadang sadel bawaan asli sepeda justru adalah sadel terbaik yang sebenarnya sesuai dengan kebutuhan kalian, hanya saja karena kalian tidak melakukan Bike Fitting atau pengukuran setting sepeda yang tepat maka penggunaan sadel pun menjadi tidak optimal.
Pastikan ketinggian sadel dan posisinya terhadap pedal sudah tepat sesuai postur pengguna supaya sadel bisa berfungsi maksimal (area maksimal adalah pada bagian belakang sadel), setelah sadel terpasang coba kalian duduk dan mulai mengendarai sepeda kalian, jika posisi duduk kalian cenderung bergeser pada bagian depan atau nose sadel maka hal tersebut menandakan ada yang salah pada posisi bersepeda, saddle correction (maju-mundur, menukik-mendongak) dan fleksibilitas kalian.
Posisi tubuh saat bersepeda memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pemilihan karakter sadel. Rasa sakit (kebas atau kesemutan) pada saat duduk biasanya berhubungan dengan titik tekanan pada syaraf dan pembuluh darah, selain itu dimensi sadel juga berpengaruh terhadap cedera akibat adanya gesekan antara kulit dengan bagian sadel.
Coba ukur jarak antara sit bone kalian (bisa menggunakan bak pasir atau coba duduki telapak tangan kalian, dari situ akan terasa dimana titik sit bone kalian), setelah didapat hasil pengukurannya kemudian tambahkan 2cm untuk mendapatkan karakter sadel yang sesuai, jika sadel terlalu lebar maka akan cenderung menyebabkan gesekan, sebaliknya jika terlalu sempit maka sit bone tidak akan bertumpu dengan baik.
Setelah mendapatkan dimensi sadel yang sesuai, langkah berikutnya adalah menentukan bentuk sadel yang cocok dengan gaya dan posisi tubuh kalian saat bersepeda. Posisi tubuh sendiri supaya lebih memudahkan akan kita bagi menjadi tiga bagian berdasarkan posisi ketinggian sadel terhadap handlebar, yaitu comfort atau upright body position, performance, dan race.
Comfort atau upright body position adalah posisi dimana posisi duduk cenderung tegak, ketinggian sadel berada dibawah ketinggian grip handlebar, biasanya bisa kita lihat pada sepeda citybike, folding bike, dan aliran commuting serta touring. Posisi seperti ini membutuhkan sadel dengan area padding yang lebih luas atau lebih lebar (semakin upright biasanya semakin lebar) untuk mensupport area sit bones. Sadel jenis ini biasanya juga memiliki bentuk atau area nose yang tidak terlalu panjang, beberapa tipe sadel model ini bahkan sudah dilengkapi sistem suspensi (spring atau shock absorber) untuk meredam guncangan yang dialami pengguna ketika melewati medan yang tidak rata supaya tetap terasa nyaman.
Performance adalah posisi sadel yang cenderung sejajar dengan ketinggian grip handlebar, walaupun beberapa ada yang lebih tinggi atau lebih rendah tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan. Karakter riding seperti ini biasanya membutuhkan sadel dengan bentuk yang tidak selebar posisi upright body position, cenderung lebih kearah medium ataupun mengerucut, dan panjang sadel sekitar 26cm, biasanya bisa kita lihat pada beberapa jenis sepeda touring, bikepacking, mtb recreational, hingga folding bike.
Race, seperti namanya adalah bagi mereka penikmat kecepatan seperti roadbike, fixed gear, downhill, all mountain dan lainnya. Posisi sadel cenderung berada lebih tinggi daripada grip handlebar (kecuali pada downhill dan AM yang sengaja lebih diturunkan untuk menghindari benturan saat melompat dan memindahkan center of gravity lebih ke belakang). Sadel jenis ini biasanya memiliki bentuk lebih sempit, memiliki nose lebih panjang, dan terlihat slim.
Sadel sepeda sendiri memiliki ujung atau nose yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan dan memudahkan kontrol terhadap sepeda (terasa signifikan pada kecepatan tinggi atau rute menurun).
Untuk wanita biasanya sadel cenderung memiliki bentuk lebih lebar daripada untuk pria sesuai dengan bentuk sit bone dan area depan.
Pengunaan celana padding sendiri bukanlah suatu keharusan untuk mengejar kenyamanan, terutama pada upright body position karena area tekanan pada sit bone sebagian besar sudah tercover oleh area padding sadel itu sendiri, namun pada performance dan race oriented position barulah penggunaan celana berpadding akan terasa efeknya.
Sampai disini kita sudah mendapatkan bayangan atau gambaran tentang bentuk dan dimensi sadel seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan kita, berikutnya adalah memastikan bahwa sadel yang nantinya akan kita gunakan harus awet dan kuat untuk menahan beban tubuh kita, dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah faktor railing sadel. Saat ini kebanyakan sadel yang beredar dipasaran memiliki railing dari bahan chromoly, titanium, hingga carbon, masing-masing tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, baik itu dari segi harga, bobot, dan kekuatan. Namun satu hal yang pasti dan wajib kalian perhatikan adalah pastikan untuk memeriksa kepresisian railing sadel, jangan sampai posisi railing sadel tidak presisi dimana ketika sadel dipasang maka posisi sadel menjadi miring sebelah, karena selain mengganggu tampilan secara estetik hal tersebut juga bisa mengakibatkan cedera postur tubuh.
Empuk = Nyaman?
Apakah sadel yang empuk sudah pasti nyaman? Belum tentu, karena seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Bike Fitting dan posisi gaya bersepeda memiliki peran yang jauh lebih penting dalam menentukan pemilihan jenis sadel yang nyaman dan sesuai kebutuhan kita.
Pengunaan material gel dan density foam (Foam/busa padat) memang menjadikan sadel terasa lebih empuk (saat dipegang), namun belum tentu juga bahwa sadel gel akan terasa lebih empuk daripada sadel yang hanya menggunakan foam sebagai pengisi bagian dalamnya, karena penggunaan material luar pelapis atau penutup sadel seperti leather dan sintetik juga berpengaruh dalam menentukan respon tekanan pada sadel, belum lagi faktor seperti daya lentur railing sadel saat menerima dan menyalurkan beban, daya elastisitas tubing seatpost (sistem thudbuster dan suspension seatpost), sampai tekanan angin pada ban, semuanya juga memiliki pengaruh yang cukup penting dalam menjadikan posisi tubuh kita saat duduk dan melaju di medan jalan yang rusak terasa empuk dan nyaman, terkecuali kalian seorang reviewer handal atau bagian bokong kalian memiliki indera perasa tekanan yang sangat sensitif maka perbedaan keempukan masing-masing sadel (dengan mengabaikan faktor-faktor luar lainnya) sangat sulit untuk ditentukan atau dirasakan secara signifikan.
Sampai disini semoga kalian sudah memahami dan mengerti faktor-faktor yang membuat sebuah sadel terasa cocok untuk penggunaan tertentu, dan mendapat gambaran seperti apa sadel yang kalian butuhkan nantinya supaya ketika kalian memilih sadel tidak terjebak dengan rayuan manis khas advertising pihak produsen atau penjual
Sampai disini semoga kalian sudah memahami dan mengerti faktor-faktor yang membuat sebuah sadel terasa cocok untuk penggunaan tertentu, dan mendapat gambaran seperti apa sadel yang kalian butuhkan nantinya supaya ketika kalian memilih sadel tidak terjebak dengan rayuan manis khas advertising pihak produsen atau penjual
Selamat ber-Gowes Wisata
Referensi tambahan :
Cyclingabout.com
Some photos from google