Kamis, 13 Januari 2022.
Seperti biasa target spot kali ini saya temukan secara tidak sengaja ketika sedang asyik surfing di sosial media dan googlemaps, coba cari tahu lebih dalam mengenai tempat ini hmmm…. Sepertinya tidak banyak orang yang “ngeh” dengan keberadaan tempat satu ini, ulasan di googlemapsnya pun juga tidak terlalu banyak, baiklah berarti spot Bukit Nganjir ini memenuhi kriteria tujuan Gowes Wisata bulan ini, yang mana syaratnya adalah tempatnya tidak terlalu populer dan lokasinya juga terbilang tidak begitu jauh dari pusat kota, so daripada berlama-lama yuklah kita let’s go 😎
Berlokasi tak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya ada di wilayah Sambirejo, Prambanan, Dowangsari, Kabupaten Sleman, Propinsi DI Yogyakarta, spot Bukit Nganjir sendiri sebenarnya bisa dibilang cukup strategis karena dekat dengan berbagai obyek wisata lainnya seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Sojiwan, Spot Riyadi, Candi Banyunibo, Candi Barong, Tebing Breksi, dan Candi Ijo.
Akses termudah menuju ke tempat ini yaitu melalui Jalan Jogja-Piyungan (Selatan rel KA Candi Prambanan), dari sini arahkan kendaraan kalian menuju ke Restoran Abhayagiri, nanti disampingnya ada gapura atau jalan masuk kearah Timur, masuk dan terus ikuti jalan menuju arah obyek wisata Spot Riyadi yang sudah cukup terkenal dikalangan pesepeda jogja dan wisatawan milenial lainnya.
Sesampainya di obyek wisata Spot Riyadi kebanyakan wisatawan berhenti sampai disini saja untuk menikmati pemandangan sembari berwisata kuliner, namun jika jiwa petualang kalian masih belum puas, nah coba lanjut sekitar 300 meter kearah Timur menuju arah Hotel Amaranta Prambanan, nanti di pertigaan Pohon Beringin yang dijadikan parkiran motor ambil jalan masuk ke kanan menuju pemukiman warga (rumah RT), ikuti jalan yang agak menurun lalu dipercabangan jalan ambil arah ke kiri,terus saja ikuti jalan sampai mentok dirumah terakhir, disini kalian bisa minta izin untuk memarkir kendaraan kalian, karena selanjutnya kita akan trekking, ayo masih pada kuat jalan kaki kan 😁
Rute trekking bisa melalui jalan setapak yang ada disamping rumah warga, kondisi jalannya cukup licin saat musim penghujan sehingga disarankan menggunakan sepatu outdoor serta celana panjang karena banyaknya semak liar yang tumbuh disepanjang rute ini, oya akan lebih bagus lagi sewaktu kalian meminta izin memarkir kendaraan sekalian bertanya sekiranya ada warga lokal yang bisa memandu kalian menuju ke lokasi Bukit Nganjir karena bagi orang awam yang baru pertama ke tempat ini pasti akan bingung sebab tidak ada papan penunjuk arahnya, sehingga daripada kalian tersesat lebih baik sekalian minta dipandu oleh warga yang biasanya juga akan pergi mencari rumput.
Dipertengahan rute nantinya kalian juga akan melewati Situs Sejarah Candi Miri, disini kalian bisa melihat beberapa peninggalan bangunan Candi seperti Arca Lingga dan Yoni serta beberapa umpak Candi. Biasanya dilokasi Candi ini ada petugas yang berjaga jadi jika kalian bingung kemana arah menuju Bukit Nganjir, kalian bisa bertanya kepada petugas jaga.
Setelah mengambil beberapa dokumentasi di lokasi Candi Miri saatnya melanjutkan perjalanan menuju Bukit Nganjir, kata Bapak yang jaga sih tinggal ikuti jalan menuju Tower Pemancar. Setibanya di Tower Pemancar nampak hamparan sawah milik warga diantara bebatuan dan semak-semak liar, saya pun sempat berbincang-bincang dengan salah seorang warga yang kebetulan sedang mencari rumput disekitar situ.
Dari penuturan Beliau lokasi Bukit Nganjir sendiri sebenarnya sudah menjadi milik swasta (Abhayagiri), dulunya tempat ini sempat dijadikan spot wisata oleh pihak pengelola dengan membuat beberapa fasilitas penunjang seperti Gazebo dan pagar pembatas tebing, beberapa titik tebing juga pernah dijadikan area luncur olahraga gantole,, namun karena akses jalan menuju ke tempat ini cukup sulit bagi wisatawan maka seiring waktu keberadaan tempat ini pun menjadi sepi. Gazebo hijau yang sempat menjadi icon tempat ini pun kini telah hancur, rubuh diterpa cuaca dan waktu, semak-semak liar dan pepohonan yang tumbuh pun akhirnya menjadikan akses jalan yang dulu bisa dilalui kini telah tertutup, dan keberadaan tempat ini pada akhirnya menjadi benar-benar terlupakan. Padahal sewaktu tempat ini masih aktif sebagai spot wisata dari titik Puncak Bukit Nganjir ini wisatawan bisa melihat keindahan sunrise yang menyapa landscape pemandangan persawahan dan bangunan-bangunan Candi yang ada disekitar lokasi ini dari ketinggian, apalagi ditambah dengan syahdunya kabut tipis yang menyelimuti saat fajar menyingsing.
Mungkin suatu saat nanti tempat ini akan kembali aktif lagi sebagai destinasi wisata seiring dengan semakin menggeliatnya industri pariwisata di Kota Jogja, ditambah dengan banyaknya penggiat sosial media yang terus berburu spot-spot wisata baru untuk diperkenalkan kepada publik, yang pasti sebagai penikmat kegiatan traveling yuk kita dukung kemajuan pariwisata Indonesia dan tetap menjaga kelestariannya dengan tidak merusak, mengotori, dan menghargai budaya kearifan lokal yang ada.
Selamat berwisata.