Tuesday, 10 June 2014

Candi Plaosan

Candi Plaosan


Candi dan Yogyakarta, jika diibaratkan sepintas seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, ya jika kita mengunjungi Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah maka keberadaan Candi seakan menjadi ciri khas obyek wisata sejarah yang lekat dengan imej kota ini

Dan seperti kebanyakan wisatawan umum lainnya, maka Candi-candi yang kerap menjadi destinasi tujuan wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah Candi Prambanan serta Candi Borobudur yang keduanya memang sudah lebih dulu terkenal dengan kemegahan dan legenda yang mengiringinya, namun sayang sekali jika kita kemudian hanya mengunjungi kedua candi tersebut lalu balik ke hotel atau penginapan, karena jika kita mau menjelajah lebih jauh lagi ternyata tidak jauh dari lokasi Candi Prambanan dan Candi Sewu sebenarnya masih terdapat beberapa candi lain yang keindahannya tidak kalah dari kedua candi yang sudah terkenal itu, salah satunya adalah Candi Plaosan yang berada sekitar 1 km ke arah timur laut Candi Sewu dan Candi Prambanan


Candi Plaosan yang berlokasi di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia ini dikenal juga oleh warga sekitar dengan sebutan Candi Kembar karena memang terdiri dari dua buah Candi utama yang bentuknya sama persis



Untuk menuju ke lokasi candi ini pun sebenarnya relatif mudah, jika kita dari arah Jogja maka tinggal melalui jalan Jogja-Solo hingga ketemu Gapura perbatasan-terminal Prambanan, dan lampu merah Prambanan, terus saja sekitar 100m sampai lampu merah berikutnya lalu belok kiri (utara) terus saja sampai melewati kolam renang rekreasi, nanti pas diperempatan Kantor Dinas Purbakala Prambanan tinggal belok kanan (timur), tidak jauh dari situ maka akan terlihat bangunan Candi induk yang berdiri dengan harmonis berpadu hamparan areal persawahan warga sekitar


Pada bulan Oktober tahun 2003 di kompleks dekat Candi Perwara Plaosan Kidul ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 M, terbuat dari lempengan emas berukuran 18,5 x 2,2 cm berisi tulisan dalam bahasa sansekerta yang ditulis menggunakan huruf Jawa kuno. Menurut Tjahjono Prasodjo, seorang epigraf yang ditugasi membacanya, prasasti tersebut menguatkan dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan

Pendapat tersebut juga berdasarkan isi Prasasti Sri Kahulunan (842M)menyatakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan dengan dukungan suaminya. Oleh karena itu menurut De Casparis seorang sejarawan asing, Sri Kahulunan sendiri adalah gelar dari Pramoddhyawardhani, putri Raja Samarattungga dari wangsa Syailendra.

Sang Putri yang memeluk agama Buddha ini kemudian menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang memeluk agama Hindu, oleh karena itu bentuk bangunan Candi ini merupakan perpaduan dari gaya Hindu-Buddha

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Sri Kahulunan adalah Ibu Rakai Garung yang memerintah Mataram sebelum Rakai Pikatan, karena menurut Anggraeni seorang pemerhati sejarah, masa pemerintahan Rakai Pikatan terlalu singkat untuk dapat membangun Candi sebesar dan semegah Candi Plaosan. Rakai Pikatan sendiri diyakini membangun Candi Perwara setelah masa pembangunan candi utamanya



Selain prasasti kepingan emas tersebut juga terdapat prasasti yang ditulis diatas batu di Candi Perwara baris pertama yang mengindikasikan bahwa bangunan tersebut adalah pemberian dari bawahan sang Raja

Kompleks Candi Plaosan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Kompleks Candi Plosan Lor yang berada disisi Utara, dan kompleks Candi Plaosan Kidul yang berada disisi Selatan. Kedua kompleks tersebut terpisahkan oleh jalan aspal penduduk

Kompleks Candi Plaosan Lor sendiri memiliki dua buah Candi utama dengan ketinggian sekitar 21 meter yang posisinya berada di Utara dan Selatan. Relief yang terdapat di Candi utara berupa tokoh-tokoh wanita, sedangkan candi induk di selatannya memiliki relief tokoh-tokoh pria, selain itu juga terdapat 116 stupa dan 50 buah Candi Perwara di kompleks candi ini, serta parit kuno buatan yang mengelilinginya dengan lebar sekitar 10 m dan kedalaman rata-rata 2,5 m


Deretan Candi Perwara yang mengelilingi kedua candi induk layaknya pasukan prajurit yang melindungi junjungannya






Pintu masuk menuju bilik Candi Perwara


Relief yang terdapat pada badan Candi Perwara



Siluet Candi Perwara



Kedua candi induk tersebut menghadap kebarat dan masing-masing dikelilingi oleh pagar yang membentang dan memisahkan kedua candi tersebut, namun disekiling pagar juga terdapat akses yang saling menghubungkan kedua candi induk tersebut. Didepan pintu masuk candi induk tersebut juga terdapat gerbang berupa gapura Paduraksa yang menjadi pintu masuk dari pagar yang mengelilingi candi tersebut



Pada bangunan candi induk sendiri terdiri dari enam buah ruangan yang terdiri dari tiga ruang bawah, dan tiga ruang atas yang terpisah oleh lantai kayu (saat ini ruang dan lantai atas sudah tidak ada, namun dapat dilihat adanya jendela dan relung-relung tempat menaruh balok kayu sebagai penampang lantai atas, seperti halnya yang terdapat juga di Candi Sari), ruang-ruang pada lantai atas tersebut diperkirakan dahulu digunakan untuk menaruh relic dan benda-benda yang disucikan


Pada masing-masing bilik ruang bawah terdapat tiga patung atau arca Dhyani Boddhasatva (tetapi arca Buddha dari tembaga yang terletak ditengah saat ini sudah tidak ada)sehingga jumlah total arca Buddha di ruang bawah yaitu 6 buah



Relief yang terdapat dalam bilik candi utama


Relief yang terdapat pada candi utara kompleks Candi Plaosan Lor


Relief yang terdapat pada Candi Selatan kompleks Candi Plaosan Lor


Dibagian utara dari candi induk terdapat bangunan terbuka yang disebut Mandapa dengan arah hadap ke barat, hal ini dapat diketahui dari adanya pipi tangga di sisi barat bangunan tersebut





kompleks Candi Plaosan Lordikelilingi oleh pagar luar berukuran 460 m x 290 m, sedangkan pagar dalam yang mengelilingi kedua candi induk berkuran 440 m x 270 m


Dua pasang arca Dwarapala juga turut menghiasi bagian depan dari candi induk kompleks plaosan lor,sepasang berada di candi induk utara dan sepasang lagi didepan candi selatan, arca dwarapala tersebut berada di sisi barat sesuai dengan arah hadap candi

Candi sisi Selatan pada kompleks Candi Plaosan Lor




Kompleks candi Plaosan Kidul



Dengan mengunjungi tempat wisata bersejarah seperti ini maka secara tidak langsung kita juga telah menjaga kelestarian budaya negeri kita, jadi tunggu apa lagi kenali dan cintai Negeri-mu

cat : jangan lupa menjaga tempat ini dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak ya

karena Indonesia itu indah dan dunia tidak sesempit google maps hehe, jadi mulai dan ciptakan petualanganmu sendiri :)