Thursday, 16 May 2013

Kilas Balik Sepeda Saya

Setelah sekian lama menekuni dunia bersepeda tidak disangka ternyata seiring waktu akhirnya sepeda saya pun mengalami transformasi. Berikut ini hanya sekedar share saja tentang sepeda-sepeda yang pernah saya pakai dan sedikit reviewnya.

Sepeda pertama saya, Marin tipe jaman dahulu model cowok



frame masih terbuat dari besi dengan sistem percepatan shimano sys 18 speed
kesannya lumayanlah buat pemula ,melatih dengkul dan nafas karena masih berat, tapi efek jangka panjangnya setelah saya mulai mengganti sepeda dengan sepeda tipe sekarang yang framenya sudah terbuat dari alloy jadi terasa enteng (karena sebelumnya sudah terbiasa menggunakan yang berat)

sisi positif lainnya adalah tidak menarik perhatian maling sepeda saat dibawa gowes harian hehe, jadi tidak bikin hati was-was saat diparkir dan ditinggal.

Sepeda kedua saya, United Dominate XC113 size M



akhirnya mulai memakai sepeda dengan frame dari bahan alloy, awal-awal mengganti frame sudah menyiapkan tenaga saat mengangkat frame karena dengan bentuk yang besar saya kira berat, tetapi ternyata enteng hehe... (maklum nubi)
setelah dipakai lumayan lama akhirnya saya mulai mengerti bahwa sangat penting mengukur size frame (bike fitting) sebelum memutuskan memilih mengganti frame, karena size M pada sepeda hardtail saya rasa tidak cocok dengan postur badan saya yang hanya sekitar 168cm, alhasil terasa tidak nyaman dan membuat badan jadi cepat pegal karena terlalu jauh antara jarak sadel dengan handlebar (walaupun posisi sadel sudah saya majukan dan memakai stem pendek)
Grupset awalnya masih memakai Shimano Tourney 7speed model ulir sebelum akhirnya ganti menjadi Shimano Alivio 8speed model cassete. Crank pun masih memakai Shimano non series dengan BB kotak, Rims pun awalnya masih memakai singlewall dengan ban united oshaka, sebelum akhirnya ganti menjadi rims double wall dengan ban maxxis karena disesuaikan dengan rute yang sering saya lalui yaitu jalur offroad yang tidak mulus.

Sepeda ketiga saya, Thrill Agent TR 3.0 size S



part sebagian besar merupakan peninggalan dari Dominate terdahulu, hanya mengganti seatpost menjadi ukuran 31,6
Setelah itu mulai mengganti grupset menjadi Shimano Deore 9speed shadow termasuk cranknya supaya perpindahan gear saat shifting menjadi mulus.
Selain itu rem pun saya ganti menggunakan sistem hydrolik deore M596 supaya jari tidak cepat pegal saat melewati jalur makadam.
Ban belakang pun saya ganti dari awalnya menggunakan maxxis crossmark menjadi maxxis advantage, karena crossmark ternyata sangat tidak stabil saat melewati jalur berpasir.
Fork pun saya ganti dari suntour XCR travel 100 coil spring menjadi suntour epicon air suspension travel 120, sehingga lebih enteng.

Sepeda keempat saya (khusus untuk offroad), Adrenaline Agent TR2 size M


awal menggunakan sepeda fullsus ternyata sangat nyaman dan stabil saat dibawa offroad melintasi turunan, cornering, maupun jalur makadam
dengan rearshock bawaan dari KS yang masih menggunakan sistem coil sehingga mudah perawatannya (tetapi untunglah sudah dilengkapi dengan lock sehingga tidak berat saat dibawa gowes harian dijalanan perkotaan)

seiring waktu dan jam gowes maka rearshock akhirnya saya ganti menggunakan Rockshox Monarch e2e 16,5 dengan pertimbangan untuk mengurangi bobot sepeda supaya tidak terlalu berat saat menghadapi rute menanjak

Sepeda selintas lewat hehe... (udah dijual), Wim Cycle Dragster DJ 26" single speed





inilah sepeda yang awalnya mau saya jadikan kendaraan harian saya untuk gowes dalam kota, Wim Cycle Dragster DJ 26" single speed.

Saya memilih single speed supaya tidak pusing memikirkan soal rantai lepas atau RD macet dan lainnya, cukup simple hanya tinggal gowes saja dengan tenang hehe

Sudah dilengkapi dengan pannier depan dan belakang untuk membawa barang-barang saat jajan diperjalanan (dan cukup praktis untuk bawa kamera saat mau bikin catatan perjalanan) tetapi dengan pertimbangan portabilitas (mengingat jenis sepeda MTB ukurannya relatif besar untuk dipacking saat hendak keluar kota)akhirnya sepeda ini pun saya jual dan berganti menjadi sepeda lipat hehe

Sepeda harian saya jarak dekat, Sepeda Lipat Pacific 2980


Dengan harga yang masih terjangkau untuk sebuah sepeda lipat (saya membelinya seharga 1,5jt), kualitas las framenya sendiri cukup rapi dengan model las pastel, kualitas finishing cat juga sudah rapi (saya akui malah lebih bagus daripada cat sepeda wimcycle), hub-freehub sudah menggunakan sistem quick release sehingga memudahkan untuk mengganti ban saat terjadi kondisi darurat teknis diperjalanan

Sistem transmisi percepatan menggunakan shimano tourney 7 speed, dengan hanya menggunakan RD (untuk depan hanya single chainring sehingga tidak memerlukan FD)

fender pun lebih kokoh dan panjang daripada fender milik seli element maupun wimcycle pocket rocket

untuk menambah kenyamanan saya hanya melakukan pergantian di bagian kokpit, dengan mengganti handlebar berukuran 70cm milik nukehead karena handlebar bawaan terasa terlalu pendek hanya sekitar 58cm sehingga membuat tangan menjadi cepat pegal. Kemudian mengganti handgrip menjadi model lock-brakelever menjadi avid fr5. seatpost diganti dengan yang berukuran panjang (terpaksa memakai seatpost uk 30,8 yang dibubut ujung bawahnya menjadi ukuran 30,4 supaya bisa masuk), sadel diganti menjadi gel, tidak lupa dengan cover sadelnya supaya pantat tidak cepat pegal saat melakukan gowes jarak jauh, boncengan pun saya ganti menjadi topeak super tourist dx dengan pertimbangan lebih tinggi sehingga saat melewati kondisi banjir posisi pannier belakang tidak terlalu basah terkena genangan maupun cipratan air (update info saat ini rak belakang saya menggunakan united, yang topeak saya gunakan untuk sepeda touring saya hehe), pedal pun saya ganti menjadi model pedal flat, serta standar saya ganti dengan model yang lebih kuat

tidak lupa menambah speedometer untuk mengukur total jarak perjalanan, dan tas pannier depan-belakang sehingga saat gowes, pundak tidak menjadi pegal karena terbebas dari membawa tas backpack

keuntungan lainnya adalah menghemat ruang penyimpanan dirumah, karena ukuran seli yang cukup ringkas saat dilipat hehe, selain itu mudah dibawa saat melakukan perjalanan keluar kota

Sepeda segala medan yang saya pakai saat ini untuk menembus rute-rute yang belum diketahui medannya Adrenaline Agent TX 1.0


yang asli tinggal framenya saja (itupun rearshock bawaan yang KS sudah saya ganti dengan KS flow yang sudah air suspension)

bentuk geometri frame sangat mirip dengan banshee, selain itu pivot juga sudah bearing sehingga lebih smooth pergerakannya

alternatif frame fullsus dengan harga lebih terjangkau dari Adrenaline Agent selain AA AM

review lainnya menyusul hehe...

Sepeda Touring untuk gowes jauh yang rutenya sudah lumayan tahu dan untuk gowes santai Rudyproject


Basicnya adalah sepeda jadul dengan model geometri seperti sepeda federal, tetapi dengan merk RudyProject, dengan geometri frame model co (ciri khasnya adalah desain top tube yang lurus horizontal), material dari Hi-Tensile (steel) sehingga walaupun lebih berat) tetapi lebih kuat sehingga cocok untuk dijadikan sepeda touring yang notabene identik dengan bawaan yang banyak dan tas pannier di depan-tengah- dan belakang

sejauh ini justru sepeda inilah yang telah membawa saya menempuh rute-rute terjauh dari semua sepeda yang saya pernah saya punya dan gunakan

Sepeda untuk petualangan saat ini, menggantikan Rudyproject yaitu Dignity Velocity size 17


Pertimbangan saya mengganti Rudyproject dengan sepeda Dignity Velocity ini, antara lain karena :

- Size yang lebih kecil yaitu size 17" (jika dibandingkan dengan saat menggunakan Rudyproject yang memiliki size 18,5" maka Dignity Velocity ini lebih terasa nyaman dan sesuai dengan tinggi badan saya
- Material frame yang sudah chromoly sehingga terasa lebih nyaman dalam mengabsorb medan jalanan yang tidak rata

Saya mendapatkan frame set Dinity Velocity ini (frame-fork-headset-seatpost) seharga Rp 130.000,- tetapi karena seatpost bawaannya rusak maka untuk seatpostnya saya menggunakan milik Rudyproject (untunglah ukurannya sama yaitu 25,4), hanya perlu merepaint ulang dan memindahkan semua parts dari Rudyproject maka sepeda ini pun sekarang menjadi kendaraan berpetualang saya

Jika dilihat dari urutan sepeda-sepeda yang pernah saya gunakan maka polanya berputar lagi, dari sepeda jadul pada awalnya dan kini kembali menjadi sepeda jadul, hanya partsnya saja yang mengikuti sesuai kebutuhan

jadi apapun sepedanya yang terpenting adalah meng-upgrade cerita petualangan gowesnya :)